Oleh: Nurbani Yusuf
KLIKMU.CO
Hipotesisnya adalah:
Jika kekayaan dan kekuasaan digunakan untuk menolong, kekayaan akan semakin berlimpah dan kekuasaan akan semakin kokoh.
Sepasang suami istri miskin sekali. Yang dimakan tiada, yang disandang pun ala kadarnya. Hidup di masa nabi Musa as— sehari makan sehari tidak, sehelai pakaian penutup aurat dipakai bergantian. Jangan tanya miskin dan fakirnya, tapi keduanya tetap bersabar.
Suatu ketika, tatkala mereka beristirahat, sang istri bertanya kepada suaminya: “Wahai suamiku, bukankah Musa adalah seorang babi yang bisa berbicara dengan Tuhannya?”
Lalu sang suami menjawab:
“Ya, benar.”
Sang istri berkata lagi:
“Kenapa kita tidak pergi saja kepadanya untuk mengadukan kondisi kita yang miskin dan memintanya agar ia berbicara kepada Rabbnya agar menganugerahkan kepada kita kekayaan?”
Keduanya pun mengadukan semua perihalnya kepada Musa as tentang penderitaan dan kemiskinan yang menimpa. Maka Musa pun tak tega dan bermunajat kepada Rabbnya. Allah berfirman kepada Musa:
“Wahai Musa, katakan kepada mereka, aku akan berikan kepadanya kekayaan, tetapi kekayaan itu Aku berikan hanya satu tahun, dan setelahnya, akan Aku kembalikan mereka menjadi miskin.”
Musa as menyampaikan kepada sepasang yang miskin itu bahwa Allah berkenan dan mengabulkan doanya. Sepasang suami istri itu pulang dengan sukacita. Hingga ia dapati kekayaan dan rezeki berlimpah dari arah yang tidak disangka. Mereka pun menjadi orang terkaya di seluruh kota.
“Suamiku,” kata istrinya, “kekayaan kita berlimpah ruah tapi hanya setahun. Setujukah engkau mumpung kita masih kaya dan lapang, kita membantu orang- orang miskin di seluruh kota, anak-anak yatim, orang fakir, janda papa, para pembelajar di semua sekolah dan ma’had yang sedang menuntut ilmu, membebaskan utang dan memberi modal kepada yang sedang berusaha?”
Setahun berlalu, sepasang yang kaya itu sibuk memberi bantuan dan menolong dengan harta yang ia punya. Musa pun terheran bukankah hanya diberi kesempatan setahun untuk kaya, tapi kenapa setelah setahun berlalu hartanya bukannya berkurang apalagi kembali miskin, tapi bertambah kaya. Musa pun kembali bermunajat kepada Rabbnya perihal sepasang suami istri yang bertambah kaya itu.
Allah swt pun berfirman: “Wahai Musa, Aku telah membuka satu pintu rezeki kepada mereka, tetapi mereka membuka beberapa pintu rezeki untuk hamba-hamba-Ku.”
Wahai Musa, maka Aku titipkan lebih lama kekayaan itu pada mereka. Aku sangat malu jika ada hamba-Ku yang lebih mulia dan lebih pemurah daripada Aku.
Nabi Musa as menjawab:
سبحانك اللهم ماأعظم شأنك وأرفع مكانك.
Subhanakallahumma maa a’dhamu sya’naka warfa’makaanak
@nurbaniyusuf
Komunitas Padhang Makhsyar