Angkat Tema Spiritualitas Ihsani, Muhammad Sholihin Fanani Resmi Sandang Gelar Doktor di Universitas Airlangga Surabaya

1
1765
Resmi Sandang Gelar Doktor, M. Sholihin Fanani foto bersama para penguji usai Ujian Terbuka Program Doktoral di Universitas Airlangga Surabaya

KLIKMU.CO – Kualitas Sumber Daya pendidik di sekolah Muhammadiyah dapat ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan (Spiritualitas Ihsani). Tenaga pendidik yang aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh sekolah dapat meningkatkan kinerja, kedisiplinan, lebih menikmati pekerjaannya sebagai bagian dari ibadah. Juga bekerja lebih optimal tanpa menunggu perintah.

“Tenaga pendidik itu bisa ditingkatkan kualitasnya, manakala ada desain dan target yang lebih kreatif dan inovatif sebagai salah satu sistem pengelolaan peningkatan kualitas sumberdar daya pendidik di sekolah Muhammadiyah. Tentu hal ini sejalan dengan tujuan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah melalui pendidikan,” tutur Dr. M. Sholihin Fanani, M.PSDM usai Sidang Terbuka Doktoral di Kampus B Universitas Airlangga Surabaya, Selasa (7/8).

Mantan Kepala SD Teladan Nasional ini resmi menyandang gelar doktor, usai mempresentasikan disertasinya berjudul “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidik Melalui ‘Spiritualitas Ihsani’ (Studi Kasus di Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya).”

Pria yang juga sebagai Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur ini mendapatkan nilai sangat memuaskan, sebab dinilai para penguji promovendus mampu menjelaskan secara detail dan mampu mempertahankan hasil penelitiannya.

Sekolah Muhammadiyah adalah sekolah berbasis agama. Dengan demikian, kata Sholihin, setiap guru dan karyawan harus memiliki pengetahuan agama yang tinggi. Selain itu, harus menjadi teladan dimanapun ia berada. Manakala ia memiliki spiritualitas tinggi, kinerjanya optimal karena dilandasi nilai ihlas dan istiqomah. Juga menjadikan prkerjaannya sebagai nilai ibadah kepada Allah.

Dia mengehendaki, peningkatan kualitas sumber daya pendidik melalui ‘spiritualitas ihsani’ perlu dibuat standarisasi nasional. Seperti adanya pedoman pelatihan dan lain-lain, sehingga kualitas pendidik di semua jenjang sekolah Muhammadiyah merata.

“Meskipun guru mengajarkan mata pelajaran Agama, sedangkan ia dalam dirinya tidak memiliki spiritualitas baik, maka tidak berdampak pada kepribadian siswa,” ungkap Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Unair itu.

Menurut Sholihin dalam peningkatan kualitas pendidik di lembaga pendidikan Muhammadiyah sedikitnya ada empat. Pertama, kolektifitas, kedua, humanitas, ketiga moralitas dan keempat Spiritualitas.

“Keempat inilah yang muaranya akan membentuk seseorang menjadi profesional. Kolektifitas, misalnya tentu sangat dibutuhkan di Muhammadiyah sebab di persyarikatan ini sifatnya saling menolong,” jelasnya.

Dengan hasil penelitian bahwa spiritualitas Ihsani sebagai metode bagi Muhammadiyah, maka akan tumbuh survive excellent terhadap customer pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah berbasis moral (akhlaqul karimah). Juga desain spiritualitas ihsani ini dapat meningkatkan pemahaman,pengetahuan untuk membangun kemajuan lembaga pendidikan.

“Dengan begitu masyarakat semakin yakin bahwa pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan yang terbaik, karena mampu mencetak manusia yang unggul dalam bidang akademik yang memiliki spiritualitas ihsani dan sosial,” pungkasnya. (Kholiq)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini