Haedar Nashir: Didiklah Anak Kita dengan Nilai-Nilai Islam yang Luas dan Mendalam

0
405
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir MSi dalam forum pengukuhan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Palu secara daring, Rabu (27/10/2021). (Dok Muhammadiyah.or.id)

KLIKMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato pencerahan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Kamis (25/11/2021). Haedar menyampaikan pidato dalam momen Hari Guru Nasional 2021 guna memperteguh pemahaman para guru beserta elemen lembaga pendidikan dasar dan menengah di lingkungan Persyarikatan,

“Kita mencoba untuk menyegarkan kembali pemahaman Keislaman dan Kemuhammadiyahan sebagai ikhtiar untuk terus menanamkan nilai-nilai utama dalam kehidupan kita. Termasuk dalam mendidik anak-anak tercinta kita dengan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan yang mendalam, yang luas, dan memberi arti bagi kehidupan mereka dan kehidupan lingkungan serta semesta,” ungkapnya di laman resmi Muhammadiyah.

Disiarkan langsung secara daring dari Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta Cik Ditiro, Haedar berharap para guru, ustaz, dan pengajar Muhammadiyah menangkap sisi multi dimensi ajaran Islam.

Sisi multi dimensi itu misalnya tersirat dalam hadis Jibril ketika Nabi ditanya tentang makna Islam, Iman, dan Ihsan yang mana ketiganya saling terhubung sebagai satu kesatuan utuh dengan dimensi amal.

Semua aspek akidah, ibadah dan syariat, menurut Haedar tidak hanya dalam lingkup hubungan manusia dengan Tuhan semata. Tetapi, terkait erat dengan hubungan antara sesama manusia dan lingkungan semesta.

“Ketika kita diperintahkan salat, salat tidak hanya berkaitan dengan keniscayaan kita kepada Allah, at taqarub ilallah, sehingga ketika kita salah memahami, kita hanya mendekat kepada Allah dan melupakan yang lain.  Tetapi pada saat yang sama, salat juga meniscayakan kita untuk menjadi orang yang bersih, saleh, tanha ‘anil fahsya wal munkar sehingga dari salat itu menjadi kekuatan ibadah dan ruhaniyah yang mensublimasi diri kita, menjadikan diri kita saleh, selalu berbuat baik dan selalu berusaha tidak berbuat buruk hatta ketika di saat tidak diketahui orang. Itu adalah cermin dari dimensi ajaran Islam satu sama lain terikat dan terkait,” terang Haedar.

Tidak hanya ibadah salat, ibadah puasa, zakat, haji, sedekah dan berbagai lingkup Keislaman lainnya menurut Haedar terhubung dengan amal saleh kepada sesama dan lingkungan di mana seorang muslim itu berada.

Ala kulli hal, seluruh dimensi ajaran Islam baik yang syari’ah atau berdimensi iman, hakikat dan makrifah sampai pada dimensi relasi antara iman dan kehidupan dalam wujud ihsan, semuanya harus kita lakukan, kita internalisasikan, kita tanamkan dalam diri kita dulu, kemudian kita dakwahkan, kita sebarluaskan, dan kita tegakkan dalam kehidupan di lingkungan kita, di keluarga lembaga pendidikan, dalam masyarakat, bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di mana bangsa Indonesia berideologi Pancasila, berpijak di atas nilai-nilai agama dan kebudayaan luhur bangsa,” tegas Haedar. (AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini