Ibrah Kehidupan #216: Timur Lenk Siap Menginvasi Dinasti Ming di China (Habis)

0
865

KLIKMU CO-

Oleh: Kyai Mahsun Djayadi*

Timur Lenk pernah merupakan salah seorang penakluk dan raja paling ditakuti di dunia pada zamannya. Sepanjang langkahnya membangun kekaisarannya yang melintasi Asia dan Eropa di akhir abad 14.

Namun ia juga mewariskan sejumlah peninggalan berbentuk keindahan pula. Dan kini penguasa kontroversial ini ditetapkan pula sebagai pahlawan agung Uzbekistan, saat peringatan 25 tahun kemerdekaan negeri itu, dengan ditandai pemugaran berbagai bangunan yang didirikan Timur Lenk.

Samarkand, kota gurun yang dulu merupakan ibukota kekaisaran global Timur Lenk, sangatlah eksotis dan megah, penuh dengan istana dan masjid, madrasah dan mausoleum, menara masjid yang menjulang dan kubah raksasa. Semuanya dalam ubin biru bercorak dan menghiasi ratusan tahun sejarah.
Dibangun dalam ukuran menakjubkan, masjid Samarkand dan bangunan bersejarah lainnya menjulang di seantero kota modern ini. Misalnya, masjid Bibi Khanum ini, yang dibangun Timur Lenk setelah melancarkan serangan ke India pada akhir abad ke-14, aslinya memiliki 450 pilar marmer dan dibangun dengan mengerahkan hampir 100 ekor gajah.

Meskipun kekaisaran yang dibangun Timur Lenk (dikenal juga sebagai Tamerlane) membentang dari lokasi yang sekarang adalah India hingga Turki, dan dari Rusia sampai Arab Saudi, jantung kekuasaannya adalah Registan (bahasa Persia yang berarti “tempat berpasir”) di Samarkand. Alun-alun ini dulunya merupakan tempat penyelenggaraan acara-acara kerajaan rumah bagi proklamasi kerajaan juga eksekusi di depan umum.

Sekarang, tempat ini digunakan untuk acara-acara penting, termasuk festival-festival musik.

Samarkand adalah kota kubah, dan sejumlah kubah akan lebih indah bila dilihat dari dalam. Tersebar di seluruh angkasa kota, kubah-kubah ini kesaksian yang menjulang tentang warisan arsitektur Timur Lenk, yang membuat kota ini dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Mirzo Ulugbek, cucu Timur Lenk dan penguasa ketiga dalam kekaisaran Timuriyah atau Timurid, adalah seorang ahli matematika dan sekaligus penyair, dan lebih merupakan seorang intelektual ketimbang pemimpin.

Warisan Ulugbek paling terlihat pada reruntuhan Observatorium Ulugbek, yang dibangun pada 1428. Pemerintah kota mencurahkan miliaran soms (mata uang Uzbekistan) dari kas negara untuk memugar situs bersejarah Samarkand, termasuk gerbang masuk observatorium. Kemudian sesudah setiap pemugaran tuntas, sebagian besar pekerjaan pemeliharaan jatuh ke suatu pasukan kecil perempuan setempat, yang menyapu dan mengepel dengan penuh semangat.
Seperti orangnya, tempat peristirahatan terakhirnya sangat menakjubkan dan merupakan contoh dari keberlebihanan: di mausoleum ini terdapat emas yang berlimpah, serta menyimpan salah satu batu giok terbesar di muka bumi.
Timur Lenk hendak menginvasi Dinasti Ming di China dan mempersiapkan serangan dengan target eksekusi di musim semi. Namun dia terserang penyakit ketika berusaha mencapai China akibat musim dingin saat berada di kawasan Syr Daria. Dia meninggal dunia dalam usia 68 tahun pada 19 Februari 1405 di Farab sebelum sempat mencapai perbatasan China.

Sebelum meninggal, Timur memutuskan membagi daerah kekuasaannya bagi anak serta cucunya yang selamat dalam pertempuran. Jenazahnya kemudian dibalsem, dibaringkan dalam peti kayu eboni, dan dibawa ke Samarkand untuk dimakamkan di mausoleum yang kini bernama Guri Amir.

IBRAH DARI KISAH INI:

Fakta sejarah tak terbantahkan, bahwa Timur Lenk adalah salah satu pahlawan Islam terkenal dan mengharumkan dunia lewat dinasti Timurid yang ia dirikan, pada zaman dinasti Abbasiyah periode ketiga.
Timur Lenk, mungkin kurang dikenal atau kurang popular di telinga umat islam Indonesia sebab sedikit sekali tulisan-tulisan yang sampai kepada kita mengenai tokoh ini. Tetapi jika kita buka buku-buku sejarah dunia akan kita jumpai seorang tokoh Islam terkenal yang dijuluki “si Jendral Pincang” sebagai pejuang yang terkenal di Asia tengah.

Timur Lenk, yang dalam literatur barat dikenal sebagai tokoh yang kejam dan pembunuh berdarah dingin. Tetapi nyatanya Timur Lenk adalah seorang muslim yang taat, bahkan faktanya Timur Lenk menyukai seni budaya, dan segala keindahan yang bernuansa agamis.
Timur Lenk, oleh Sebagian Riwayat disebutkan sebagai penganut faham Syi’ah yang fanatic, tetapi faktanya beliau adalah seorang Sunni sebagaimana pada umumnya umat Islam mayoritas di dunia.
Timur Lenk, tokoh legendaris ini akhirnya meninggal dunia dalam usia 68 tahun pada 19 Februari 1405 di Farab sebelum sempat mencapai perbatasan China. Jenazahnya kemudian dibalsem, dibaringkan dalam peti kayu eboni, dan dibawa ke Samarkand untuk dimakamkan di mausoleum.
Selamat jalan Jendral Pincang.

*Ketua DPD PAN Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini