Ibrah Kehidupan #82: Ibnu Mas’ud, Qori’ Terbaik dan Faham Makna Al-Qur’an (-3)

0
1250
Foto diambil dari alwaliyah

KLIKMU.CO

Oleh: Kyai Mahsun Djayadi*

Ibnu Mas’ud dibesarkan dan dididik dengan sempurna dalam rumah tangga Rasulullah saw. Karena itu tidak salah kalau dia kemudian menjadi seorang yang terpelajar, berakhlak tinggi, sesuai dengan karakter dan sifat-sifat yang dicontohkan Rasulullah saw kepadanya. Sampai-sampai banyak orang mengatakan, karakter dan akhlak Ibnu Mas’ud paling mirip dengan akhlak Rasulullah saw.

Ibnu Mas’ud pernah berkata tentang pengetahuannya mengenai Kitabullah (Al-Qur’an) sebagai berikut, “Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Allah, Tidak ada satu ayat pun dalam Al-Qur’an, melainkan aku tahu di mana dan dalam situasi bagaimana diturunkan. Seandainya ada orang yang lebih tahu daripada aku, niscaya aku akan datang belajar kepadanya.”

Ibnu Mas’ud, tidak berlebihan dengan ucapannya itu. Kisah Umar ibnul Khathab berikut memperkuat ucapannya: Pada suatu malam, Khalifah Umar sedang dalam perjalanan, ia bertemu dengan sebuah kabilah. Malam sangat gelap bagai tertutup tenda, menutupi pandangan setiap pengendara. Ibnu Mas’ud berada dalam kabilah tersebut. Khalifah Umar memerintahkan seorang pengawal agar menanyai kabilah itu.

“Hai kabilah, dari mana kalian?” teriak pengawal. “Min fajjin ‘amiq (dari lembah nan dalam),” jawab Ibnu Mas’ud. Pengawal bertanya lagi : “Hendak kemana kalian?”. “Ke Baitul Atiq (rumah tua, Ka’bah),” jawab Ibnu Mas’ud. Pengawal dan Umar Ibnul Khattab tidak tahu bahwa yang menjawab itu Ibnu Mas’ud.
“Di antara mereka pasti ada orang alim,” kata Umar.
Kemudian diperintahkannya pula menanyakan, “Ayat Al-Qur’an manakah yang paling ampuh?”
Ibnu Mas’ud menjawab, “Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak pula tidur...” (QS Al-Baqarah: 255).

“Tanyakan pula kepada mereka, ayat Al-Qur’an manakah yang lebih kuat hukumnya?” kata Umar memerintah. Ibnu Mas’ud menjawab, “Sesungguhnya Allah memerintah kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang kamu dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS An-Nahl: 9).

“Tanyakan kepada mereka, ayat Al-Qur’an manakah yang mencakup semuanya!” perintah Umar.
Ibnu Mas’ud menjawab, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan walaupun seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan walaupun sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” (QS Al-Zalzalah: 8).

Mendengar jawaban yang tepat dan tegas itu, Khalifah Umar bertanya, “Adakah dalam kabilah kalian Abdullah bin Mas’ud?” Jawab mereka, “Ya, ada!” Umar bin Khattab-pun akhirnya menganggukkan kepala.

Ibrah dari Kisah ini:

Ibnu Mas’ud telah ditaqdirkan Allah swt menjadi seorang suci, alim, cerdas dan tegas dalam hal agama Islam. akhlaqnya mirip akhlaq Rasulullah saw, dan kecerdasannya membikin para sahabat lainnya terkagum-kagum.

Ibnu Mas’ud, sangat hafal dan faham setiap ayat al-Qur’an yang turun kepada Nabi Muhammad saw yakni dimana? Dan dalam situasi apa? Bahkan mengetahui pasti asbabun Nuzulnya. Bagi Ibnu Mas’ud, Al-Qur’an bukan sekedar dihafal dan difahami, tetapi lebih dari itu telah mengejawantah dalam seluruh perilaku kehidupan kesehariannya. Subhanallah. Bagaimana dengan kita wahai kader 1912?

*Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini