Ngaji Dino Iki #119: Merawat Iman

0
2513
Ilustrasi diambil tugassekolah.com

KLIKMU.CO

Bersama Dr. Imam Syaukani, MA*)

Assalamu’alaikum w. w.

Allah swt. has already planted the seed of Iman in our hearts. It’s up to us to water it and let it grow.” Allah swt. telah menanam benih iman di dalam hati kita. Adalah terserah Anda untuk menyiramnya dan membuatnya tumbuh.

Benih itu ditanam sebagai fitrah kita sebagai manusia. Allah swt. berfirman:

وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْۤ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ ۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۗ قَالُوْا بَلٰى ۛ شَهِدْنَا ۛ اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka: “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi:” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” (QS Al-A’raf: 172)

Iman adalah pembenaran hati atas apa yang disampaikan oleh utusan-Nya (Rasulullah saw.), baik berupa Alquran ataupun Hadits Rasulullah saw.

Kita harus percaya bukan karena kita tahu, justru kita percaya sebab memang kita tidak tahu.

Iman berbeda dengan ilmu. Bisa saja seseorang itu tahu, tetapi ia tidak percaya dan bisa saja seseorang itu percaya walaupun dia tidak tahu.

Hal ini wajar sebab karena keduanya Iman dan ilmu berasal dari sumber yang berbeda. Ilmu bersumber pada akal, sementara iman bersumber pada Qalbu.

Iman itu adalah karunia nikmat terbesar dari Allah swt. untuk manusia. Iman berkaitan dengan nilai yang menjadi tolok ukur, sekaligus pendorong bagi langkah konkrit, menuju tujuan yang konkrit pula.

Iman yang benar akan melahirkan aktivitas yang benar pula sekaligus kekuatan menghadapi tantangan. Oleh karena itu, kuatkan keimanan kita kepada Allah swt. dengan mempelajarinya secara mendalam.

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda:
“Iman itu memiliki tujuh puluh cabang dan yang paling utama ialah Laa ilaaha illa Allah, dan yang terendah ialah mebuang duri dari jalan. Dan malu juga merupakan salah satu cabang iman.” (Ash-habus Sittah)

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum w. w.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, MA Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) Kota Surabaya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini