Assalamualaikum w.w.
KLIKMU.CO
Bersama Ustadz Dr. Imam Syaukani, MA)*
“Whoever does not find happiness in the dzikir to Allah ta’ala, prayer and reciting the Qur’an, won’t find it anywhere else.”
(“Barang siapa yang tidak menemukan kebahagiaan dalam zikir kepada Allah swt, shalat, dan membaca Qur’an tidak akan menemukannya di tempat lain.”)
Seharusnya seorang muslim selalu ingat bahwa:
“Stay strong, read the Qur’an, pray. Praise Allah swt. These are things that Will help you.”
Artinya:
“Jaga kekuatanmu, baca Qur’an, shalat atau doa, bersyukur kepada Allah swt. Inilah hal-hal yang akan menolongmu.
“Seorang yang cerdas itu apabila ia membaca Al-Qur’an, ia akan mengetahui hakikat sesungguhnya nilai dunia, mengetahui bahwasanya dunia tidaklah bernilai apa-apa, dan bahwasanya dunia adalah tempat menanam untuk akhirat. Sehingga ia menemukan ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan hidup di dunia sebelum kehidupan akhirat.
Sebagai muslim, membaca dan mempelajari Al-Qur’an, mendirikan shalat dan berdoa, serta banyak bersyukur kepada Allah swt adalah kunci kesuksesan dan pertolongan Allah swt kepadanya.
Terkait Al-Qur’an, membacanya dapat menuntun kita ke jalan yang kebenaran, kebaikan, dan keselamatan. Allah swt telah berjanji:
إِنَّ هَذَا الْقُرْءَانَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Verily this Qur’An doth guide to that which is most right (or stable), and giveth the glad tidings to the Believers who work deeds of righteousness, that they shall have a magnificent reward.
Artinya:
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra: 9)
Oleh sebab itu, jangan lewati hari tanpa membaca dan memahami Al-Qur’an, walaupun satu ayat.
Semoga Allah swt memberikan kemudahan dan hidayah-Nya lewat Al-Qur’an.
Inilah kebahagiaan sesungguhnya yang harus dicari dan dirasakan oleh setiap mukmin. Kebahagiaan mengenal Allah, mencintai-Nya, selalu mengingat-Nya, bergantung kepada-Nya, dan berdialog mesra dengan-Nya. Bukan kebahagiaan semu yang melihat orang lain yang melakukan hal-hal tersebut bagai terpenjara di dunia.
Ibnu Taymiyyah berkata:
“Sebenarnya orang yang dikatakan dipenjara adalah orang yang hatinya tertutup dari mengenal Allah ‘azza wa jalla. Sedangkan orang yang ditawan adalah orang yang masih terus menuruti (menawan) hawa nafsunya (pada kesesatan).”
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum w.w.
Dari sahabatmu
Imam Syaukani