Pandemi dan Pendidikan Masyarakat Berbasis Spiritual

0
472
Ilustrasi istimewa

Oleh: Supraptiningsih

Mahasiswa Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

KLIKMU.CO

Berbicara masalah pendidikan tidak lepas dari komponen yang ada di dalamya. Komponen tersebut meliputi tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, kurikulum, metode, dan evaluasi. Pendidikan  masyarakat juga tidak lepas dari komponen tersebut, akan tetapi  implementasinya berbeda  dengan pendidikan formal, karena masuk kategori pendidikan non formal. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tepat dan ketat.

Misalnya peserta didik bisa  dari segala usia atau tidak dibatasi usia , pendidiknya juga bisa dari tokoh masyarakat,  tokoh  agama atau bisa dari tim ahli sesuai kebutuhan  dan kurikulum bersifat fleksibel, dapat dimusyawarahkan secara terbuka, dan banyak ditentukan oleh peserta didik.  Menggunakan metode pembelajaran yang partisipatif, dengan penekanan pada  belajar mandiri.

Dalam kerangka sistem pendidikan nasional, pendidikan non formal  merupakan salah satu jalur yang bersama-sama dengan jalur pendidikan lainnya,  mempunyai tujuan yang mengarah kepada tujuan pendidikan nasional, yaitu memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan formal.

Kebutuhan masyarakat pada saat ini yang masih dalam suasana pandemi covid-19 sangat kompleks, karena dampak dari pandemi yang dirasakan masyarakat juga beragam. Pandemi Covid-19 ini tidak hanya menyerang dari segi fisik saja, tetapi dari segi psikologis masyarakat. Gangguan psikologis yang terjadi selama pandemi ini antara lain disebabkan oleh faktor jarak dan isolasi sosial. Ketakutan akan Covid19 menciptakan tekanan emosional yang serius. Rasa keterasingan akibat adanya perintah jaga jarak telah mengganggu kehidupan banyak orang dan mempengaruhi kondisi kesehatan mental mereka, seperti depresi dan bunuh diri.

Untuk dapat bangkit dari keterpurukan yang menyerang psikis dibutuhkan adanya suatu pegangan nilai yang dapat dijadikan keyakinan secara batiniah. Nilai-nilai spiritual menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk tetap memberikan kekuatan yang berasal dari dalam jiwa. Karena dengan mengamalkan nilai-nilai spiritual jiwa seseorang akan memiliki ketenangan dan berdampak positif juga terhadap imunitas tubuh di saat pandemi Covid-19 ini.

Di sinilah pentingnya pendidikan spiritual untuk memberikan kesempatan mendengarkan suara hati agar bisa menyadarkannya  akan siapa diri sebenarnya, di mana tempat kita berada di alam semesta dan ke manakah tujuan hidup kita.

Pendidikan spitual bertujuan menyehatkan hati dan pikiran, sehingga sikap dan perilakunya menjadi mulia. Esensi dari pendidikan spiritual adalah penanaman dan pencerahan manusia dengan meneladani sifat-sifat Tuhan, yang akhirnya akan diaktualisasikan dalam bentuk perilaku yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Jadi pendidikan spiritual membekali masyarakat tidak hanya pengetahuan keagamaan, tetapi juga afeksi, apresiasi, dan aktualisasi nilai-nilai moral dan spiritual dalam segala aspek kehidupan.

Model  pendidikan spiritual yang perlu dikembangkan di masyarakat. Pertama adalah nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan mutlak. Percaya kepada Tuhan atau kekuatan super human atau kekuatan yang di atas dan di sembah sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta . Jadi dapat diketahui bahwa religius merupakan suatu sikap yang kuat dalam memeluk dan menjalankan ajaran agama serta sebagai cerminan dirinya atas ketaatannya terhadap ajaran agama yang dianutnya. Jadi sikap religius adalah suatu keadaan diri seseorang dimana setiap melakukan atas aktivitasnya selalu berkaitan dengan agamanya.

Dalam hal ini pula dirinya sebagai hamba yang mempercayai Tuhannya berusaha agar dapat merealisasikan atau mempraktekkan setiap ajaran agamanya atas dasar iman yang ada dalam batinnya. Dengan demikian di harapan dapat menumbuhkan kesadaran akan dirinya bahwa keberadaan di dunia adalah karena adanya Tuhan, dan semua yang terjadi adalah atas kehendak-Nya.  Sehingga ketika pandemi covid-19 yang sampai saat ini belum menunjukkan kapan berakhir, disikapi dengan sabar, dan senantiasa memohon petunjuk-Nya.

Kedua  adalah nilai moral, yaitu nilai yang bersumber dari unsur etika/perilaku yang baik. Nilai moral adalah bentuk aktualisasi dari kekuatan nilai religius seseorang berupa amal saleh. Seperti kepedulian sosial terhadap masyarakat yang terdampak pandemi covid -19 dengan menyantuni mereka, meringankan penderitaan orang lain, selalu berbagi dan berusaha mencarikan solusi. (AS)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini