Pelangi Kehidupan #4: Nikmat Sehat

0
1183
Ilustrasi diambil dari google.com

KLIKMU.CO

Oleh: Dzanur Roin*

Kita bisa menikmati makanan dan minuman jenis apapun, kapanpun, dan dimanapun berarti anda, saya, dan kita semua termasuk orang yang sehat. karena tidak ada larangan, pantangan dan batasan dalam hal makanan termasuk juga minuman. Itulah salah satu ciri bahwa kita sehat dan tidak mengidap penyakit apapun. Ini semua tentang sehat jasmani, sehat lahir yang bisa kita lihat dan kita rasakan. Tetapi ingat, makanan dan minuman yang halalan dan thoyyiban. Makanan yang halal dan bergizi. Ingat juga pesan Nabi Muhammad. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Mengutamakan kebutuhan daripada sekedar keinginan.

Ketika kita sakit, makan apapun akan terasa hambar. Makanan yang manis akan terasa pahit, apalagi yang asin, asam dan pahit. Ketika kita sakit, kita baru menyadari betapa besarnya nikmat sehat itu. dengan sehat kita bisa beraktifitas dan melakukan segala macam pekerjaan. Dengan sehat pula kita bisa beribadah dengan baik dan khusuk. Apabila kita sakit, apa yang yang bisa kita lakukan. Mau apapun terkadang butuh bantuan orang lain. yang bisa kita lakukan hanya berbaring, semuanya serba terbatas dan sulit untuk dilakukan. Di situlah kita menyadarinya betapa enak dan nikmatnya sehat. Penyesalan memang selalu datang diakhir kalau datang di awal namanya pendaftaran. Maka dari itu, mari kita jaga kesehatan karena menjaga itu lebih baik daripada mengobati. Bukankah salah satu pesan Nabi dalam hadisnya yang berbunyi “ Jaga lima sebelum lima. Pertama jaga hidup sebelum mati, jaga sehat sebelum sakit, jaga kaya sebelum miskin, jaga sempat sebelum sempit dan jaga muda sebelum tua”

Manusia adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan dengan sempurna. Baik kesempurnaan lahir maupun batin. Sempurna jasmani dan rohani. Kesempurnaan manusia adalah diberikanya akal yang dapat membedakan manusia dengan makhluk yang lainya. Manusia adalah makhuk yang aneh. Ketika masih sehat tak memperdulikan kesehatannya demi mengejar dan mencari uang. Siang malam bekerja untuk uang sehingga terkadang kesehatan terabaikan. Akan tetapi demi kesehatan juga semuanya dikorbankan termasuk uang yang kita miliki.

Sakit sekarang dan zaman dulu sangat berbeda. Kalau dulu ragam jenis penyakit tidaklah macam-macam. Dulu orang sakit obatnya cuma satu, yakni makan yang banyak dan yang enak enak, soalnya penyakit zaman dulu pada dasarnya kurang makan. Beda dengan zaman sekarang. Penyakit beraneka ragam jenisnya karena disebabkan oleh makanan yang kita makan. Maka, ketika kita berobat kedokter salah satu nasehatnya adalah larangan dan batasan jenis makanan tertentu yang tidak boleh kita konsumsi. Tidak boleh ini, tidak boleh itu, tidak boleh makanan yang manis, karena menyebabkan diabets, tidak boleh makanan yang berlemak nanti kolesterol, tidak boleh makanan yang berlemak karena nanti asam urat dan lain-lain sebagianya. Intinya di zaman sekarang penyakit bersumber dari makanan yang kita konsumsi. Maka dari itu, kita harus pandai memilah dan memilih makanan yang sehat dan bergizi tentunya yang halalan dan toyyiban. Halal secara dzatnya dan cara memperolehnya juga cara mengolahnya. Back to nature karena banyaknya makanan cepat saji seiring dengan kesibukan manusia menjadi salah satu sebab ragam penyakit di zaman modern.

Dulu sewaktu saya sakit dan harus opname selama seminggu. Banyak ragam jenis makanan yang harus saya hindari. Salah satunya adalah gula dan nasi. Gula dan minuman manis menjadi penyumbang terbesar penyakit diabets. Selama beberapa bulan saya harus makan beras merah dan nasi jagung untuk menurunkan penyakit diabets. Belum lagi penyakit gula darah. Banyak sekali jenis buah-buahan yang harus saya tinggalkan. Walaupun itu buah kesukaanku. Selama beberapa minggu saya harus makan dengan menu tertentu dan porsi yang sangat terbatas juga.

Selama seminggu di rumah sakit nafsu makan saya hilang. Makan apapun terasa pahit dan di lambung terasa mual pengen muntah. Hampir tiap hari saya gak mau makan. Cukup beberapa potong buah saja sekedar menggajal perut supaya ada isinya agar tidak mengandalkan cairan infus yang menusuk di tangan. Setiap ada makanan di depanku terasa baunya di hidungku agak gimana gitu, pengen muntah. Sampai untuk makan beberapa sendok saja harus dipaksa. Padahal semasa sehat dulu makan apapun terasa nikmat. Tidak harus dipaksa bahkan terkadang memasak atau membeli sendiri karena lapar.

Dulu sewaktu sakit, untuk makan saja, saya harus dipaksa. Kalau menunya kurang enak. Berbagai macam tawaran keluar dari bibir keluargaku, mulai dari istri, saudara, paman, bibi dan semua handai tolan menawarkan makanan. Ragam jenis makanan di sebutkan. Mulai nasi goreng, mie goreng, nasi padang, bakso, gule, sate, lontong, pecel, kare, gudeg, krawu, dan kawan-kawannya semua aku tolak. Pernah sich sekali di beliin tapi setelah mencoba beberapa sendok pengen muntah saja. Itu dulu sewaktu sakit banyak orang yang menawarkan. Nach sekarang saat sehat seperti ini tidak ada seorangpun yang menawarkan apalagi yang membelikan padahal sudah sangat kepengennya. He he he.

Tidaklah seorang muslim tertimpah suatu peyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunya. Begitulah bunyi hadits yang di riwayatkan oleh Bukhori dan Muslim. Pada dasarnya seorang muslim ketika diuji dengan penyakit adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya untuk menghilangkan dosa. Maka bersabarlah dan teruslah berusaha untuk mencari kesembuhan dengan cara-cara yang benar sesuai dengan syariat islam. Tetap optimis dan berprasangkah yang baik kepada takdir Allah swt. Bukankah Nabi Muhammad saw menyampaikan dalam salah satu hadits qudsi Allah swt berfirman “Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.”

Dalam sebuah riwayat ada sahabat yang sakit rasul menjenguk dan mendoakan agar sembuh akan tetapi sahabat tadi berkata bukankah ini sakit panas yang menyebabkan kematian. Maka rasul bersabda ” kalau itu yang kau pikirkan maka benarlah”. Begitulah kekuatan sebuah pikiran. Maka dari itu, pertama kali yang kita lakukan tetaplah optimis, selalu berhusnudzon dan usaha yang maksimal. Semoga kita semua selalu dalam lindunganNYA, selalu sehat wal afiat agar bisa melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala laranganya. Itulah bentuk rasa syukur atas nikmatnya sehat.

Kalau ada sanak saudara dan handai tolan yang sakit jangan lupa dijenguk dan didoakan. Begini doa ketika menjeguk orang sakit “Tuhanku, tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali kau dengan kesembuhan yang tidak menyisahkan rasa nyeri.” Ganjaran dan pahala menjenguk orang yang sakit sangat besar sekali. Disamping itu kunjungan kita merupakan obat yang tak terlihat tapi dapat di rasakan didalam lubuk sanubari yang paling dalam. Allhumma sehat seger waras kabe.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini