Prof Din Beberkan Alasannya Tak Masuk Pengurus MUI

0
597
Foto diambil dari edisi.co

KLIKMU.CO – Prof Dr Din Syamsuddin tidak lagi masuk dalam kepengurusan Dewan Pertimbangan maupun Dewan Pimpinan MUI masa bakti 2020-2025. Hal itu sempat menimbulkan pertanyaan di berbagai kalangan.

Prof Din pun membeberkan alasannya tidak masuk dalam kepengurusan baru MUI.

Mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu mengatakan bahwa dirinya memang tidak bersedia. Bahkan seandainya tim formatur memasukkan namanya, Prof Din tetap tidak bersedia.

“Sebelum munas MUI, saya sudah sampaikan di dalam rapat pleno terakhir Dewan Pertimbangan MUI pada 18 November 2020 bahwa saya ingin berhenti dari keaktifan MUI,” ujarnya dalam rilis yang diterima KLIKMU.CO.

Salah satu alasannya adalah dirinya merasa sudah terlalu lama terlibat di MUI, yaitu 25 tahun. Mulai 1995 sebagai sekretaris, 2000 sebagai sekretaris umum, 2005-2010 sebagai wakil ketua umum, 2010-2014 sebagai wakil ketua umum, 2014-2015 sebagai ketua umum (waktu itu KH Ma’ruf Amin sebagai wakil ketua umum), hingga 2015-2020 sebagai ketua dewan pertimbangan.

“Dalam kaitan ini, saya meminta maaf kepada segenap anggota Wantim MUI yang mendukung agar saya tetap memimpin Wantim MUI,”  paparnya.

Prof Din juga memutuskan untuk tidak menghadiri munas MUI dan mewakilkan kepada Wakil Ketua Wantim MUI Prof Dr KH Didin Hafiduddin untuk memberikan sambutan dan menjadi formatur.

Sebenarnya hal itu ada alasannya. Prof Din mendengar dan mengetahui ada pihak yang ingin menjadi ketua Wantim MUI dan pengurus MUI. “Saya berhusnuzan mereka ingin berkhidmat di MUI, maka sebaiknya diberi kesempatan. Biarlah umat yang menilai dan Allah SWT yang mengganjari,” tuturnya.

Bagi seorang pejuang, khususnya pejuang Islam, kata Din, perjuangan dan pengabdian untuk umat dan bangsa tidaklah terbatas dapat dilakukan hanya dalam satu lingkaran organisasi seperti MUI. Melainkan bisa dilakukan pada berbagai lingkaran keaktifan.

“Jadi, tidak masuk dalam kepengurusan suatu organisasi jangan dianggap sebagai masalah besar. Begitu pula masuk dalam kepengurusan bukanlah hal istimewa,” tandas tokoh asal Sumbawa, NTB, itu. (AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini