KLIKMU.CO – Ujian rekrutmen sejuta guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) digelar tiga bulan, yakni Agustus, Oktober, dan Desember tahun ini. Hal itu disampaikan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam rapat bersama Komisi X DPR Rabu (10/3/2021) dikutip dari Jawa Pos.
Nadiem menjelaskan bahwa seluruh guru honorer bisa ikut seleksi PPPK. Seleksi gelombang pertama Agustus mendatang dibuka khusus untuk guru honorer yang mengajar di sekolah yang bersangkutan.
“Jadi, mereka berkompetisi dengan sesama guru honorer di sekolah tersebut,” paparnya.
Sementara itu, gelombang tes Oktober dan Desember dibuka untuk umum. Termasuk bagi calon guru yang baru lulus program pendidikan profesi guru (PPG).
Pada bulan Maret ini terdapat sejumlah tahapan dalam proses seleksi PPPK. “Pada maret ini targetnya adalah untuk formasi final dari Kemen Pan-RB dan sinkronisasi formasi oleh BKN. Lalu validasi dilakukan pemda dan Kemendikbud sesuai aturan undang-undang,” jelas Nadiem.
Selanjutnya, mantan bos Gojek itu menyampaikan kebijakan khusus kepada peserta yang berusia 40 tahun ke atas dan aktif mengajar selama tiga tahun terakhir. Mereka langsung mendapatkan 75 poin atau 15 persen dari nilai maksimum 500 poin. Pemerintah menghargai pengalaman guru, tetapi tetap melindungi siswa untuk mendapatkan pengajar yang berkualitas.
“Lalu, guru honorer yang sudah memiliki sertifikat profesi guru mendapatkan nilai maksimal untuk tes kompetensi teknisnya. Dalam tes rekrutmen guru PPPK nanti, selain kompetensi teknis, ada komponen manajerial, sosiokultural, dan esai,” ujarnya.
Nadiem juga mengatakan bahwa seleksi tahap pertama pada Agustus 2021 akan memprioritaskan guru honorer di sekolah negeri. Guru honorer di sekolah swasta juga bisa mengikuti seleksi tahun ini.
“Hanya, ketika guru honorer swasta mengikuti seleksi dan lolos, guru tersebut akan ditugaskan di sekolah negeri dan berstatus aparatur sipil negara (ASN), bukan bertugas di sekolah swasta,” ujarnya.
Namun, usulan Mendikbud tersebut ditolak DPR. Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, cara yang paling tepat bagi guru honorer adalah pengangkatan, bukan tes atau seleksi lewat PPPG.
”Jika yang dilakukan adalah seleksi, akan banyak guru honorer senior yang tidak bisa lolos,” tegasnya.
Nadiem jug menjelaskan bahwa guru pendidikan agama, seni, dan olahraga termasuk ikut formasi seleksi satu juta guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja 2021 ini.
“Semua guru seni, olahraga, dan guru agama. Semuanya termasuk dalam seleksi PPPK. Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memastikan akan masuk,” ujarnya. (AS)