Tiga Catatan Penting Ketum IMM untuk Kader Seluruh Indonesia

0
885
Ketum DPP IMM Najih Prastiyo memberitan sambutan dalam silaturahmi pegiat sosial sekaligus launching virtual Buku bertema Narasi Manifestasi Humanitas. (Tangkapan layar Khoirun Nash)

KLIKMU.CO – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menggelar silaturahmi pegiat sosial sekaligus launching virtual buku bertema Narasi Manifestasi Humanitas pada Kamis (10/12/2020) pukul 19.00.

Acara yang diselenggarakan virtual via Zoom ini diikuti kurang lebih 70 peserta yang merupakan kader IMM se-Indonesia. Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum (Ketum) DPP IMM Najih Prastiyo SHI MH yang memberikan pengantar.

Najih menyampaikan tiga hal penting. Pertama, penulisan buku ini menjadi catatan bahwa IMM tetap istikamah dalam menyuburkan gerakan literasi. Kedua, sebagai kader IMM dengan berlandas pada Trilogi dan Tri Kompetensi Dasar, yang salah satunya adalah nilai-nilai humanitas yang harus betul-betul diimplementasikan dengan baik.

“Ketiga, saya menekankan pada kehadiran kader IMM di tengah-tengah masyarakat harus mampu menjadi pembeda. Oleh karenanya, selain responsif terhadap lingkungan sekitar, kader IMM harus mampu menjadi problem solver dari permasalahan-permasalahan tersebut,” jelasnya.

Buku Narasi Manifestasi Humanitas merupakan catatan seluruh peserta Field Study yang diselenggarakan oleh Bidang SPM DPP IMM pada 2019 lalu di Universitas Muhammadiyah Surabaya bersama Alumni Loknas SPM Regional Jawa Timur.

Acara ini juga dihadiri oleh Immawan Muhammad Sahrul dan Immawan Azrohal Hasan yang merupakan ketua dan sekretaris bidang SPM DPP IMM, serta diikuti oleh 18 penulis buku Narasi Manifestasi Humanitas. Dalam kesempatan yang sama, seluruh penulis memberikan orasi ilmiah secara bergantian.

Ketua Bidang SPM DPP IMM Muhammad Sahrul menyampaikan apresiasi kepada para kader yang telah menuangkan gagasannya dari sebuah potret realitas kehidupan masyarakat menjadi sebuah karya yang baik. “Itu mencirikan perpaduan antara nalar intelektualitas dan humanitas kader,” katanya.

Sejatinya, lanjut dia, setiap kader IMM harus mampu memaknai secara komprehensif apa yang kemudian terdapat pada trilogi IMM itu sendiri dengan agenda-agenda yang lebih konkret yang berbasis pada kebutuhan masyarakat.

“Dalam menjalankan agenda-agenda yang dimaksud tidak harus berpikir yang besar atau cakupan yang lebih luas. Paling tidak kader IMM bisa memulai pada ruang lingkup yang terdekat dengan cakupan yang kecil,” tandasnya. (Khoirun Nash/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini