UMM Bahas Sektor Logistik, PT Pos Indonesia: Peran Kampus Ditunggu

0
1519
Sesi foto bersama setelah penerimaan Cinderamata, Warek 1 UMM Prof Dr Syamsul Arifin (kedua dari kiri), Dr Ir Suntoro (tengah, ketiga dari kiri), dan Arfita Masniarti (keempat dari kiri).

KLIKMU.CO – Lembaga pendidikan tinggi diharapakan berkontribusi dalam mensupply Sumber Daya Manusia disektor logistik. Pasalya, sejauh ini kampus tergolong minim untuk berperan dalam sektor tersebut.

Kepala Departemen Logistik PT Pos Indonesia Dr Ir Suntoro mengatakan hal demikian dalam Workshop Prospek dan Model Pendidikan Program Vokasi Manajemen Logistik dan Bisnis Properti, di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (8/1/2019).

Hadir sebagai panelis kepala Housing Finance Center PT BTN (Persero) Tbk, Arfita Masniarti.

Menurut Suntoro ada kesenjangan besar pada supply dan demand Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga ahli logistik. Disebutnya, kebutuhan ahli logistik setiap tahun di Indonesia sekitar 17 ribu orang, dengan asumsi 1 perusahaan, 2 orang tenaga ahli logistik.

Suntoro, menuturkan supply kontribusi SDM di sektor logistik dari lembaga formal hanya ditopang sedikit lembaga pendidikan tinggi saja. Yakni Poltek Pos Bandung, ST Logisitik Bandung, Institut Teknologi Harapan Bangsa, ST Transportasi Jakarta, Universitas Mercubuana Jakarta, serta Politeknik APP.

Suntoro lantas mengapresiasi rencana pendirian program Vokasi Menejemen Logistik dan Bisnis Properti melalui Pusat Pendidikan Vokasi (PPV). Menurutnya, pendirian program ini, UMM telah turut membantu Indonesia menyuplai tenaga ahli logistik. “Saya siap membantu dalam penyusunan kurikulum program vokasi ini,” ungkapnya.

Semua kegiatan perekonomian di Indonesia adalah kegiatan logistik. Karena sektor logistik, sambung Suntoro, merupakan salah satu acuan perekonomian Indonesia. Dimana pergerakan barang dan konsumsi dipantau melalui logistik. “Baik di pedesaan, perkotaan, maupun di sebuah negara,” papar Suntoro.

Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi dan sumberdaya lainnya, seperti; produk, jasa dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. “Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik,” pungkasnya.

Sementara Wakil Rektor 1 UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi pada kesempatan yang sama mengatakan, suka atau tidak suka pendidikan tinggi harus merespon era industri 4.0 dengan kreatif melalui berbagai program. Sehingga alumninya bisa ada jaminan masa tunggu kelulusan hingga diterima kerja tidak terlalu lama.

Untuk mengawali PPV ini, UMM akan membuka 5 sekolah bidang keahlian. Yakni Desain dan Media, TIK dan Elektronika, Bisnis dan Manajemen, Kesehatan dan Hospitality, serta Agribisnis. Kelima sekolah keahlian ini akan dibangunkan gedung seluas 12,5 hektar di wilayah Karangploso, Kabupaten Malang. (Din/Abd)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini