114 Tahun Muhammadiyah, 100 Tahun Nahdlatul Ulama

0
549
KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari. (Istimewa)

Oleh: Andi Hariyadi

Ketua Majelis Pendidikan Kader PDM Surabaya

KLIKMU.CO

Capaian waktu seabad untuk sebuah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan seperti halnya Muhammadiyah menurut kalender Hijriyah sudah 114 tahun dan Nahdlatul Ulama 100 tahun yang saat ini (7/2/2023) sedang dirayakan di GOR Sidoarjo. Terlihat berduyunan jamaah terus mengalir merapat dan memadati di area resepsi Seabad NU. Beragam layanan dan partisipasi dari berbagai elemen termasuk dari Muhammadiyah di antaranya hadirnya tim kesehatan dengan ambulans, tempat transit di berbagai Amal Usaha Muhammadiyah juga penyiapan makanan dan minuman untuk suksesnya penyelenggaraan resepsi Harlah Seabad NU. Kebersamaan berkontribusi ini benar benar menunjukkan pentingnya ukhuwah.

Ada banyak harapan untuk peran kebangsaan dan kemanusiaan yang bisa dilakukan baik Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama serta lainnya, sehingga jalannya bangsa terarah menuju tujuannya. Ada banyak pelajaran dan pengalaman guna memasuki abad keduanya, berbekal semangat juang penuh keikhlasan dan penguatan beragam potensi diri untuk mandiri begitu berarti. Mengingat persoalan ke depan semakin kompleks seperti pola hubungan sosial, politik, dan budaya serta kemudahan akses media sosial, jika tidak dicerahkan guna merawat jagat dan membangun peradaban akan mengakibatkan rusaknya tatanan yang sudah terkontruksi dengan semangat persatuan.

Semangat juang yang mengalir dari KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah dan KH Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama sepertinya terus berkobar mengisi motivasi perjuangan pada generasi ini dan generasi ke depan untuk bekal menuju abad keduanya.

Keteladanan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari patut kita teruskan, karena dari sentuhan dakwahnya lahirlah pahlawan dan tokoh tokoh besar yang berkontribusi dan peduli pada agama dan negeri ini. Semangat juang keduanya begitu total dan luar biasa. Ada banyak keteladanan dan  pengorbanan yang telah dilakukan sehingga menginspirasi lahirnya beragam model dakwah yang mencerahkan. Muncullah lembaga pesantren dan pendidikan, panti asuhan, rumah sakit, dan lainnya tersebar di berbagai pelosok negeri.

Teladan berjuang keduanya telah terpatri dalam dirinya, bersama mondok pada Kyai Saleh Darat. Sejatinya tidak sekadar mendalami ilmu agama, tetapi juga ditabur benih untuk berjuang ketika saat itu bangsa masih dalam cengkeraman kolonial Belanda. Pemandangan kemiskinan, kebodohan, diskriminasi, dan ketidakadilan begitu menggugah untuk dilakukan perubahan sehingga bangsa ini merdeka dan berdaulat dan sejahtera.

Darah perjuangan yang ditanamkan KH Saleh Darat kepada para santrinya untuk melakukan perlawanan dengan strategi penyadaran, pemberdayaan, dan persatuan. Sepertinya KH Saleh Darat paham akan potensi dari santrinya untuk melakukan perjuangan dengan kemasan dakwah sehingga keduanya bersama, bersinergi untuk menginisi dan menginspirasi perjuangan untuk negeri hingga ke depannya nanti.

Konsistensi perjuangan untuk negeri ini harus terus dilanjut dan dikembangkan dengan peran peran strategis. Dan kalau kita lihat sejarah perjuangan bangsa, di antaranya perang besar di Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro pada tahun 1825 hingga 1830, di mana kelicikan penjajah sehingga Diponegoro ditangkap Belanda, kemudian diasingkan dan dipenjara hingga meninggal dunia di Benteng Rotterdam Makassar pada 8 Januari 1855.

Dan di antara yang terlibat dalam perang Jawa tersebut  adalah KH Umar ayah dari KH Saleh Darat, yang dipercaya Pangeran Diponegoro untuk mengoordinasi gerakan jihad di wilayah pantai Jawa. Setelah peperangan itu KH Umar membawa Saleh Darat muda untuk belajar di Makkah beberapa tahun hingga kembali ke tanah air di kota Semarang mendirikan pesantren untuk mendedikasikan penguatan ilmu dan perjuangan hingga wafat pada 18 Desember 1903 diusia 83 tahun.

Momen gerakan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama memasuki abad keduanya tetap digelorakan semangat juang untuk bersama membangun ukhuwah dan ta’awun. Akhirnya selamat Harlah Seabad NU. Semoga terjalin kebersamaan dan persaudaraan untuk mencerahkan peradaban. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini