KLIKMU.CO – Keberadaan imigran Indonesia di Malaysia kembali menjadi perbincangan hangat pasca Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) membeberkan laporan bahwa sebanyak 18 WNI meninggal dunia di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah, Malaysia.
Namun, laporan KBMB itu dibantah oleh Konsulat RI di Tawau yang mengatakan bahwa salah satu deportan yang meninggal akibat serangan jantung. Pernyataan senada juga dilontarkan oleh Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta yang mengatakan bahwa kematian sebagian besar deportan tersebut lantaran Covid-19.
Temuan yang menyajikan data sejak Januari 2021 sampai Maret 2022 itu mengungkap salah satu deportan meninggal dunia diduga mengalami penganiayaan. Laporan tersebut juga mengklaim telah ada bentuk hukuman yang tidak manusiawi dan penyiksaan yang dialami deportan.
“Berbagai bentuk penghukuman dan perlakuan tidak manusiawi, bahkan penyiksaan terjadi di pusat tahanan imigrasi yang merupakan suatu institusi yang tertutup, institusi yang terisolasi,” kata Abu Mufakhir, anggota TPF KBMB kepada BBC News Indonesia, Ahad (26/6/2022).
Menurut Mufakhir, jarang sekali orang bisa mengakses realitas yang terjadi di dalam, sehingga mereka secara tidak langsung dilindungi oleh ketertutupan itu.
Kasus tersebut memantik respon Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono. Ia mendesak pemerintah Malaysia memberikan klarifikasi resmi, apalagi muncul kabar bahwa para WNI tersebut meninggal setelah mengalami penganiayaan.
“Ini perlu mendapatkan klarifikasi resmi dari Pemerintah Malaysia. Investigasi harus segera dilakukan untuk menngetahui penyebab dan mengapa kejadian itu bisa terjadi,” tegas Dave, Selasa (28/6/2022) sebagaimana dilansir RMOL.ID.
Politikus Partai Golkar tersebut mengecam peristiwa itu dan menyayangkan tindakan aparat Malaysia yang telah memperlakukan deportan seperti pelaku tindak kejahatan berat. Ia juga berharap peran optimal Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia dalam memantau dan mengawal kasus ini.
“Saya telah bersurat ke Kedubes Malaysia di Indonesia untuk meminta klarifikasinya atas peristiwa tersebut,” tandasnya. [AIKaffa]
Keterangan gambar: Laporan KBMB mengungkap 18 deportan WNI di Malaysia tewas akibat berbagai hukuman dan perlakuan yang tidak manusiawi. (Foto: BBC World)