KLIKMU.CO Kejadian mengenai oplosan minuman keras terus memakan korban. Hingga Selasa (24/4) malam, sudah ada 12 warga Surabaya yang diduga meninggal akibat menenggak minuman keras oplosan. Sementara 9 warga lainnya masih dirawat insentif di RSUD Dr Soetomo. Hal ini memantik banyak respon dari berbagai kalangan tidak terkecuali dari pimpinan ormas Islam
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Kyai Mahsun Jayadi juga angkat bicara, kepada KLIKMU.CO via seluler beliau menyampaikan.
“Peristiwa tragis meninggalnya warga surabaya akibat menenggak miras oplosan, telah menambah jumlah dan rentetan korban dari bahaya miras khususnya bagi warga kota surabaya. Saya merasa tertampar muka saya ini melihatnya. Dan ini semestinya menampar muka para elit dan pejabat di lingkungan pemerintah kota surabaya, maka dari iti harus ada langkah-langkah konkrit yang segera dilakukan:
Pertama, Perda mihol yang (kalau tidak salah) dulu sudah digedok, harus segera diundangkan serta diawasi pelaksanaannya.
Kedua, Pemerintah harus tegas dalam mencegah terjadinya mafsadat bagi salah satu penyakit sosial ini. Mungkin dengan pelarangan mihol ada fihak yg merasa dirugikan. Tapi karena jelas daya rusak mihol sedemikian rupa, maka kami mohon pemerintah bertindak tegas.
Ketiga, Meningkatkan kerjasama baik lewat lembaga pendidikan ataupun lembaga swadaya masyarakat bersama aparat sampai tingkat RT untuk mendeseminasikan kampanye bahaya mihol. Kami berharap kota Surabaya sebagai kota yang aman dan manusiawi serta bebas kriminalitas, minuman beralkhohol dan penyakit sosial lainnya.(Ferry)