4 Gerakan Filantropi PCIM Malaysia Selama Bulan Ramadhan

0
536
Foto diambil dari dokumen PCIM MALAYSIA

KLIKMU CO- Sepanjang bulan suci Ramadan 1442H, kegiatan filantropi dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia terus menggeliat dan menguat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) filantropi berarti cinta kasih, kedermawanan, dsb kepada sesama. Kegiatan ini dimotori oleh Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat (MPSKU) serta Lembaga Zakat, Infak dan Sodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Unit Layanan Kuala Lumpur melalu serangkaian penggalangan dan penyaluran dana zakat infak dan sodaqoh.

Pembagian Paket Iftar Ramadan

Program LAZISMU yang berjalan sejak hari pertama Ramadan adalah penggalangan donasi paket takjil dan iftar sebesar RM 6 (Rp21000) per paket. Donatur berdatangan silih berganti baik dari kalangan internal warga Muhammadiyah di Malaysia maupun kalangan umum, baik warga Indonesia maupun warga Malaysia.

Bendahara Lazismu Malaysia Bambang Setiawan melaporkan sepanjang Ramadan terkumpul sumbangan sebanyak RM 5400 (setara Rp 18.6 juta), menghasilkan 900 paket makanan takjil dan iftar.

Penerima paket tersebut tersebar mulai dari jamaah masjid dan surau sekitar Kuala Lumpur, sekolah tahfiz, warga rumah yatim sampai ke musafir di jalan raya. Biasanya penyebaran dilakukan antara waktu salat ashar dan sebelum berbuka puasa.

4.4 Ton Beras Zakat Fitrah

Selain program paket iftar, PCIM Malaysia dan LAZISMU mendapatkan amanat warga dan simpatisa Persyarikatan di Malaysia berupa zakat fitrah senilai lebih Rp 40 juta dan dibelikan beras sebanyak 4.4 ton dalam bentuk 880 paket beras seberat 5kg.

Paket beras ini berhasil didistribusikan oleh tim LAZISMU Malaysia sehingga malam Idul Fitri ke berbagai tempat dan komunitas di Kuala Lumpur, Putrajaya dan Selangor.

Di antara target penerima zakat fitrah tersebut adalah fakir miskin dari kalangan buruh migran Indonesia, pengungsi Rohingya, juga buruh dan pekerja warga Malaysia sendiri termasuk warga pedalaman Malaysia (suku orang asli) yang tinggal di kampung orang asli di batu 16 Jalan Gombak dekat perbatasan negeri Selangor dan negeri Pahang.

Menurut Ust. Zulfan Haidar petugas distribusi Lazismu Malaysia yang juga Wakil Ketua PCIM Malaysia, ini bukan pertama kali PCIM Malaysia bermitra dengan komunitas orang asli batu 16 Gombak.

“Sebelum ini, PCIM sudah beberapa kali menyalurkan ZIS warga Muhammadiyah kesana. Tahun lalu aktivis Persyarikatan dikerahkan melakukan kerja bakti di kampung melakukan perbaikan dan pembersihan fasilitas umum seperilti musola dan WC umum.”

Zulfan menambahkan bahwa Mahasiswa PTM peserta KKN Internasional selalu dibawa ke sana untuk melakukan kegiatan gotong royong dan bakti masyarakat.

Program Rekalibrasi Pemulangan Pekerja Indonesia

Program rekalibrasi pekerja asing ilegal adalah agenda pemerintah negara Malaysia yang bertujuan mempekerjakan atau memulangkan mereka yang tinggal di Malaysia tanpa dokumentasi yang lengkap menurut peraturan perundang-undangan Malaysia.

PCIM Malaysia beraliansi bersama Aliansi Ormas Indonesia di Malaysia (AOMI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur turut aktif membantu ribuan WNI yang ingin pulang melalui program rekalibrasi ini.

Meskipun ini adalah program resmi negara Malaysia yang didukung oleh pemerintah Republik Indonesia, sejatinya program ini tidak dapat terlaksana tanpa mobilisasi, sosialiasi dan pendampingan yang dilakukan oleh warga masyarakat Indonesia sendiri. Disitulah peran AOMI dan organisasi komponennya termasuk PCIM Malaysia.

Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat (MPSKU) PCIM Malaysia melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi warga Persyarikatan yang perlu dipulangkan. Prioritas diberikan kepada warga rentan seperti orang tua, orang sakit, ibu-ibu dan anak di bawah umur.

Menurut Ketua MPSKU Drs Khoiruddin, tercatat sejak Februari sampai April ini, PCIM Malaysia memulangkan sekitar 70 orang WNI melalui program rekalibrasi. Tujuan pulang termasuk Medan, Surabaya dan Jakarta.

Menurut Khoiruddin yang pernah aktif di IMM Ciputat itu, meski pendanaan rekalibrasi ini dilakukan secara mandiri oleh pekerja migran berkenaan, namun tim MPSKU melakukan pendampingan dalam segala urusan, mulai dari pendaftaran, pembuatan SPLP (pengganti paspor), pemesanan tiket pesawat, urusan pelunasan denda di kantor Imigrasi Malaysia sampai ke proses pemulangan di bandara.

“Tak jarang di beberapa kesempatan,” papar Khoiruddin, “tim MPSKU pun membantu memberikan sedikit uang saku untuk PMI yang sakit itu.”

Foto diambil dari dokumen PCIM MALAYSIA

“Dalam berbagai kesempatan, PCIM Malaysia melakukan penggalangan khusus bagi warga Persyarikatan yang mendapatkan musibah seperi sakit atau kehilangan keluarga. Disitulah peran MPSKU untuk memotori penggalangan dan penyaluran dana sewaktu-waktu.”

Foto diambil dari dokumen PCIM MALAYSIA

Altruisme dan Semangat Al-Ma’un

Mengomentari program ini, ketua PCIM Malaysia Sonny Zulhuda mengatakan bahwa semua program sosial diatas terlaksana dengan lancar karena adanya solidaritas yang tinggi di kalangan warga Persyarikatan di Malaysia ini.

“Ini tidak terlepas dari semangat altruisme yang ditanamkan dalam Muhammadiyah. Semangat berbagi yang dilandasi konsep “teologi Al-ma’un” yang dibudayakan oleh Kiyai Ahmad Dahlan sejak mendirikan Muhammadiyah.” Demikian Sonny.(Laporan tim media PCIM Malaysia)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini