KLIKMU.CO – Beberapa hari setelah dilantik, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti MEd langsung mencanangkan beberapa program. Hal tersebut dia paparkan dalam sambutan acara Milad Ke-112 Muhammadiyah di SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita), Sabtu (16/11/2024).
Abdul Mu’ti menyebut, belakangan di kalangan masyarakat sangat ramai dibahas kurikulum baru yang disebut dengan kurikulum ful-ful. Kurikulum tersebut menerapkan sistem deep learning yang mempelajari sesuatu secara mendalam.
Tapi, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa hal itu masih merupakan rencana yang belum menjadi keputusan.
“Mulanya ada warga ranting yang mengambil video saya ketika saya sedang mengikuti acara di ranting daerah tempat tinggal saya. Itu adalah program Bertaji, yakni berjamaah tahajud dan mengaji. Setelah shalat Shubuh berjamaah, biasanya kami rileks berdiskusi. Kebetulan saat itu saya memaparkan sistem deep learning,” jelas Mendikdasmen.
Sebelum Mu’ti memberikan sambutan, ada aspirasi-aspirasi yang disampaikan oleh siswa-siswi dari perguruan Muhammadiyah Sepanjang melalui surat cinta hingga parodi mengenai isu-isu pendidikan. Maka, dalam pidatonya, satu per satu Mu’ti menanggapi aspirasi-aspirasi yang telah disampaikan.
Mulai pagu sekolah negeri yang ditambah, adanya kriminalisasi guru, ujian nasional, hingga fasilitas penunjang kegiatan dan literasi anak Indonesia.
“Soal buku memang menjadi komitmen kami dan sudah kami sampaikan dengan kepala Badan Bahasa. Insya Allah kami akan menerbitkan 1.000.000 (1 juta) buku bacaan untuk kami bagikan secara gratis di tempat-tempat bacaan di Indonesia,” jelasnya.
Hal ini dibuktikan dengan berlangsungnya lomba penulisan karya sastra yang telah diselenggarakan yang nantinya akan diterbitkan dan dicetak sebagai penunjang minat literasi anak Indonesia.
Selain karya sastra, ada lomba cipta lagu anak-anak yang diselenggarakan. Sebab, Mu’ti menilai kurangnya mengenai lagu anak-anak. Sehingga kebanyakan anak Indonesia lebih memilih menyanyikan lagu patah hati.
Coding dan AI
Untuk teknologi, Abdul Mu’ti berencana menerapkan dua mata pelajaran baru, yakni coding and artificial intelligence (AI) pada tahun ajaran baru yang akan datang mulai dari siswa kelas 4 SD sebagai mata pelajaran pilihan.
Sesuai dengan apa kata Ali Bin Abi Thalib, Didiklah anakmu sesuai pada zamannya. ”Karena mereka bukanlah manusia yang hidup pada zaman kita. Maka mereka harus dibekali dengan berbagai macam keterampilan untuk dunia pada masa yang akan datang,” ujarnya.
Namun, dalam hal ini tantangan yang dihadapi adalah penerapan pada sekolah di daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Selain sulit, sudah pasti biaya yang dibutuhkan juga besar.
“Selanjutnya mungkin kami akan merekrut relawan-relawan guru untuk mengajar anak-anak di daerah terpencil. Supaya mereka juga dapat pendidikan yang bermutu. Semoga hal ini segera mendapat respons dan dukungan dari majelis-majelis supaya lebih cepat pula reliasasinya,” harapnya.
Terakhir, Mu’ti menjelaskan program 7 kebiasaan anak hebat. Yakni, bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan-makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat yang akan diluncurkan pada Desember dan diterapkan pada Januari tahun depan.
“Ini merupakan bagian dari upaya kami menanamkan karakter karena urgensi persoalan karakter dan akhlak utama. Sehingga dengan program 7 kebiasaan itu terjalin komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua. Nantinya kontrol bukan dalam bentuk rapor, melainkan jurnal harian yang diisi oleh anak dan persetujuan orang tua,” papar sekretaris umum PP Muhammadiyah itu.
(Florence/Nashiiruddin/AS)