Aisyiyah Bojonegoro Kupas Pemilu dalam Perspektif Inklusif dan Substantif

0
11
Bendahara Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Bojonegoro Ikhwanudin menjadi pemateri utama pada Lokakarya Pendidikan Pemilih yang digelar oleh PD Aisyiyah Bojonegoro. (Ananda Shela/KLIKMU.CO)

Bojonegoro, KLIKMU.CO – Dalam rangka mewujudkan pemilu yang inklusif, bermartabat, dan substantif, Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro menyelenggarakan Lokakarya Pendidikan Pemilih.

Bendahara Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Bojonegoro Ikhwanudin menjadi pemateri utama dalam acara digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bojonegoro, Sabtu (27/1/2024). Adapun pemateri lainnya adalah Fatma dari Komisi Pemilihan Umum Bojonegoro.

Dalam paparannya, Ikhwanudin menyampaikan dasar-dasar memilih pemimpin dan pentingnya berpartisipasi dalam pemilu.

Dalam materinya, Ikhwanudin memerinci dasar-dasar memilih pemimpin, mengutip ayat-ayat Al-Qur’an, hadits nabi, serta pandangan ulama.

“QS Al-Baqarah 208 dan QS Al Ahzab 67-68 menjadi dasar bahwa masuk ke dalam agama Islam secara kafah adalah kewajiban bagi orang-orang beriman,” tuturnya.

Ia juga menyoroti urgensi ikut pemilu dalam perspektif hukum fikih dan hadits nabi. Dengan mengutip Ali bin Abi Tholib, R.T. Erdogan, dan Necmetti Erbakan, ia menekankan bahwa pemimpin yang baik haruslah dipilih untuk mencegah kezaliman.

Pendapat ulama tentang pemilu juga diungkapkan, di antaranya Syekh Tusuf Qordowi dan Dr Hamid Fahmy Zarkasyi.

Dr Zarkasyi menyatakan bahwa meskipun ada kekecewaan terhadap pemerintah dan parpol Islam, tidak ikut pemilu bisa memberikan peluang kepada orang-orang fasik, sekuler, liberal, dan ateis untuk berkuasa.

Pemateri juga mengangkat isu pemilu inklusif, menggarisbawahi hak setiap penduduk Indonesia, termasuk yang berkebutuhan khusus.

“Pemilu harus tetap bermartabat dengan prinsip jujur, adil, dan terhindar dari kecurangan, politik uang, serta intimidasi,” tegasnya.

Lalu, dia menyampaikan bahwa pemilu bukan hanya kegiatan rutin lima tahunan, melainkan suksesi kepemimpinan yang dilindungi oleh UUD 1945. Ia mengingatkan pentingnya suara setiap individu dalam menjaga kepentingan umat dan rakyat Indonesia.

Dalam materi penutupnya, Ikhwanudin memperingatkan bahwa golput dapat merugikan umat Islam dan anak cucunya. Dengan memilih pemimpin yang memiliki syarat sifat shiddiq, amanah, tabligh, fathonah, dan track record baik, ia berpesan agar umat Islam bersatu, mendapatkan hidayah Allah SWT, dan tidak jatuh ke dalam lubang yang sama.

Sementara itu, senior program Inklusi Bojonegoro Siti Nurhayati memperkenalkan kembali tentang program inklusi ini.

Menurut dia, program Inklusi ini hanya diterima oleh 10 PDA di Indonesia dan 2 di Jawa Timur, terutama Bojonegoro dan Probolinggo.

“Program ini diterima PDA Bojonegoro didasarkan pada tingginya data pernikahan anak dari Diska Dispen, bukan karena prestasi,” tuturnya.

Dia menjelaskan, program inklusi menangani isu-isu seperti penurunan stunting, pencegahan pernikahan anak, pemberdayaan ekonomi perempuan, kepemimpinan perempuan, dan edukasi layanan kesehatan seksual dan reproduksi di tingkat desa. Selain itu, Inklusi juga mendukung dan membela hak-hak disabilitas.

Siti Nurhayati, pelopor Gerakan Inklusi PDA Bojonegoro. (Ananda Shela/KLIKMU.CO)

Lokakarya ini menjadi forum edukasi yang strategis untuk memahami dan meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024. Dengan tema yang diusung, yakni inklusif, bermartabat, dan substantif, acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada peserta terkait hak politik, keberagaman masyarakat, dan kepentingan memastikan pemilu yang adil.

Turut hadir Muslimat NU dan Komunitas Disabilitas Bojonegoro, ortom, termasuk Kwarda HW Bojonegoro, PD Nasyiatul Aisyiyah Bojonegoro, PC IMM Bojonegoro, dan PD IPM Bojonegoro.

(Ananda Shela/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini