Aisyiyah: Dua Program Ketahanan Keluarga Hindari Pernikahan Beda Agama

0
18
Ketua Umum PP Aisyiyah Dr.apt.Salmah Orbayinah, M.Kes. (Foto: dok.Istimewa)

Jakarta, KLIKMU.CO – Pernikahan beda agama menjadi suatu fenomena yang kian banyak terjadi saat ini. Memperhatikan hal tersebut, organisasi yang bergerak dibidang kewanitaan Aisyiyah merasa perlu untuk membentenginya dengan serius.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Salmah Orbayinah saat dimintai pendapatnya, Selasa (25/7/23), mengungkapkan bahwa dakwah Aisyiyah untuk membentengi keluarga dari permasalahan pernikahan beda agama melalui dua program ketahanan keluarga.
Pertama program Qoriyah Thayyibah. Qaryah Thayyibah ’Aisyiyah (QTA) adalah suatu perkampungan atau desa dimana masyarakatnya menjalankan ajaran Islam secara kaffah baik dalam hablun minallah maupun hablun minannas dalam segala aspek kehidupannya yang meliputi bidang akidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah duniawiyah.
“Dari aspek spiritualitas atau agama, kita ingin membentuk kelompok yang kaffah, baik hablum minallah dan hablum minannas. Kita juga ingin membentuk masyarakat yang cerdas dan sadar, melalui peningkatan aspek pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.
Dalam kasus pernikahan beda agama ini misalnya ketahanan keluarga perlu dilakukan. Dan program QTA ini dapat dijadikan alat untuk mengatasi masalah tersebut bukan hanya pada kasus pernikahan beda agama, tetapi juga kasus kekerasan seksual terutama dengan pelaku dari keluarga terdekat.
Selan QTA, untuk mencegah pernikahan beda agama, Aisyiyah juga bekerjasama dengan Kemenag terutama di KUA setiap wilayah dalam bentuk program Bimbingan Perkawinan (Bimwin). Sasaran bimwin tak hanya calon pengantin yang akan menikah saja.
“Kami menyasar bimwin tak hanya untuk pasangan pra-nikah tetapi juga muda-mudi yang sudah cukup usia untuk menikah dan pasangan muda dengan anak di bawah umur,” jelasnya.
Sehingga ke depan masalah pernikahan beda agama ini dapat diantisipasi sedini mungkin dengan pemahaman agama yang kuat pada setiap individu. Baik untuk diri sendiri maupun sebagai orang tua dalam mendidik anak-anaknya.(Han)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini