Aksi LDK PWM Jawa Timur Wujudkan Zero Stunting di Sidoarjo

0
19
Lely Ika Mariyati mengisi materi kegiatan Gerakan Cegah Stunting di Tambak Kalisogo Sidoarjo. (Istimewa/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Menurut data riset Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Sidoarjo tahun 2023 sebesar 8,4% dari 16,1% di tahun 2022. Sementara itu, laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, angka stunting di Sidoarjo pada Agustus 2023 sebesar 3,4% dari 5,8% di Februari 2023.

Meskipun data-data stunting menunjukkan penurunan, angka itu masih jauh dari perwujudan zero stunting di Kabupaten Sidoarjo. Untuk itu, strategi dan upaya percepatan penanganan penurunan angka stunting perlu lebih digiatkan.

Salah satunya melalui gelar kegiatan “Gerakan Cegah Stunting Kabupaten Sidoarjo Tahun 2024”. LDK PWM Jawa Timur turut berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Tambak Kalisogo Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Rabu (17/7/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh 150 peserta terdiri dari tokoh masyarakat, baik di tingkat kabupaten maupun desa/dusun Jabon. Kemudian ibu dengan balita stunting, anak di bawah lima tahun/balita, ibu hamil, calon pengantin, serta kader posyandu se-Kecamatan Jabon.

Wakil Ketua LDK PWM Jawa Timur Lely Ika Mariyati MPsi Psikolog menyampaikan, kegiatan ini adalah upaya dalam mewujudkan percepatan penurunan angka stunting menuju zero stunting di Kabupaten Sidoarjo.

“Pencegahan stunting tidak hanya penting untuk kesejahteraan anak-anak di masa kini, tetapi juga untuk generasi dimasa depan. Dengan pengetahuan dan kepedulian yang tepat, kita dapat mencegah stunting dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Indonesia,” ucapnya.

Salah satu tim LDK berperan aktif dalam kegiatan ini bersama dengan tim Pusat Studi Kesahatan dan Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (PSKP Umsida) sebagai pemateri Penguatan Keluarga Menuju Zero Stunting. Mereka menjelaskan bahwa stunting dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak serta membuat anak rentan terhadap penyakit.

Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo dr Lakhsmie Herawati Yuwantina MKes dalam sambutannya mengatakan, perhatian dan kolaborasi dari berbagai pihak terkait inilah yang merupakan wujud dari bentuk peran aktif penanggulangan stunting hingga menjadi zero stunting di Kabupaten Sidoarjo.

“Mulai Dinkes Sidoarjo, puskesmas dan kader setempat, masyarakat terdampak, hingga pusat studi kesehatan dan psikologi,” tuturnya.

Dalam kegiatan ini, Lely juga terlibat bersama tim PSKP Umsida yang menyertakan kegiatan edukasi kesehatan fisik, mental, dan spiritual; keterampilan diri (pemenuhan gizi dan dapur sehat, pijat balita, mengelola stress dalam pengasuhan anak); dan pemeriksaan gratis (pemeriksaan gigi di klinik gigi spesialis dan pemeriksaan HB di prodi analis) yang difasilitasi oleh PSKP Umsida.

Selain itu, Lazismu Sidoarjo juga memberikan bantuan 20 paket sembako, 20 kotak susu KTMu dan 70 kaleng kornet dalam kegiatan “Gerakan Cegah Stunting” pada ibu dengan balita stunting, bumil dan calon penganting tak lupa pada seluruh kader posyandu.

Lely berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan bebas dari ancaman stunting.

“Sehingga dapat mendukung pembangunan yang berkelanjutan Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo,” ujarnya.

Ucapan terima kasih juga diberikan oleh Wakil Ketua LDK PWM Jawa Timur kepada seluruh pihak yang memberikan kontibusi dan terlibat langsung atas panggilan hati untuk melakukan gerakan kemanusiaan ini. Dengan begitu, dapat menyukseskan gerakan penurunan stunting menjadi zero stunting di Kabupaten Sidoarjo.

(AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini