Alangkah Indahnya jika Manusia Hidup seperti Angsa

0
100
Ustadz Haris Bangun Samudra mengiis pengajian rutin Ahad Shubuh di Masjid Remaja Jl Kalilom Lor III No 29, Ahad (5/2/2023). (Habibie/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – “Kita belajar bagaimana persatuan dari seekor binatang. Kebersamaan meraih sukses dan bahagia. Salah satu binatang yang bisa dicontoh ialah angsa.”

Hal itu disampaikan Ustadz Haris Bangun Samudra dalam pengajian rutin Ahad Shubuh di Masjid Remaja Jl Kalilom Lor III No 29, Ahad (5/2/2023).

Haris Bangun Samudra mengatakan, alangkah indahnya jika kita hidup seperti angsa. “Kalau kita hidup seperti angsa luar biasa. Angsa itu hidup di negara yang memiliki empat musim. Kita akan melihat bahwa angsa terbang berombongan pergi ke daerah yang lebih hangat menghindari musim dingin, perhatikan ternyata mereka berhijrah,” katanya.

“Perubahan perilaku dari buruk menjadi baik maka ini hijrah. Kalau kita mau mengubah maka kita mendapatkan rezeki yang melimpah. Kalau angsa terbang membentuk huruf V. Dengan terbang dalam formasi V efisiensi seluruh grup akan naik sebesar 71% dibandingkan dengan terbang sendiri-sendiri. Ini ilmu dinamika, ini ilmu metafisika, ini ilmu yang diberikan Allah,” tutur dia.

Menurutnya, ada lima pelajaran yang bisa kita ambil. Pertama, bekerja secara tim bergerak ke arah tujuan yang sama membuat kita mencapai tujuan lebih cepat dan lebih ringan. Ketika salah satu angsa meninggalkan formasi, apa yang terjadi? Angsa tidak akan mampu. Ia mengalami daya tekanan udara yang besar dan kesulitan terbang sendiri.

“Kalau kita ingin mengalahkan kekukufuran, kita harus bersama-sama dengan dakwah bil hal dan lainnya. Akhirnya dia dengan cepat kembali informasi untuk berbagi efek terbang dalam formasi,” ujarnya.

Kedua, selalu kompak dalam tim yang bergerak ke satu tujuan akan membutuhkan lebih sedikit energi. Akan lebih mudah dan menyenangkan untuk mencapai tujuan. Setiap anggota akan merasa berkewajiban untuk menolong sesama.

“Ini Islam itu ta’awunnya sangat luar biasa. Tolong-menolong dalam kebaikan bukan dalam kejelekan atau dosa, At-Taubah ayat 71,” ucapnya.

“Ketika ada tim leader yang kelelahan, pemimpin yang paling depan yang di ujung itu akan menggantikannya. Misalnya ia kelelahan itu berarti bukan bubar, tapi ia pindah ke formasi. Ada yang lain akan mengganti contoh imam shalat, maka ketika imam batal maka akan diganti dengan yang lain,” kata dia.

Ketiga, lanjut dia, dilandasi berbagi kepemimpinan harus didasari saling hormat dan percaya di antara anggota. Setiap saat saling berbagi tugas atau masalah yang paling berat memusatkan kemampuan dan bakat dalam tim untuk memecahkan masalah.

“Bukan kita lari dari masalah, ini tantangan di tahun 2024. Dalam hadis disebutkan ‘Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyukai. Bila seseorang beramal dia melakukannya dengan sebaik-baiknya tedapat dalam syahih baihaqi,” ujarnya lagi.

“Angsa terbang dalam formasi V sambil berkotek. Hal ini akan memberi semangat terbang tim leader juga dengan cara demikian mereka terbang dan kecepatan yang sama,” ucapnya.

Keempat, saling menjaga ukhuwah. Selalu menjaga kebersamaan dan tidak mencampuradukkan aqidah. “Apabila ada angsa yang sakit atau kelelahan angsa, dia tertinggal. Maka angsa yang lain keluar dari formasi dan mendampingi diri. Teman yang lain akan mendampingi dan membantunya untuk kembali ke formasi terbang bersama kelompok besar,” tambahnya.

Kelima, menjaga kekompakan. “Jika kita kompak dan saling mendukung, jika kita menjiwai kerjasama yang baik melupakan perbedaan masing-masing, kita akan selalu dapat mengatasi tantangan. Jika kita selami arti dari persahabatan dan kita selalu berusaha untuk berbagi hidup akan lebih berarti dan kita akan melewati waktu mendatang dengan kebahagiaan,” pungkasnya. (Habibie/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini