Amien Rais Bicara Kemunduran Demokrasi hingga Laporan Pandora Papers

0
513
Amien Rais saat dialog dengan Karni Ilyas di kanal Youtube Karni Ilyas Club. (Tangkapan layar)

KLIKMU.CO – Bagaimana pendapat Amien Rais terkait dengan perkembangan demokrasi Indonesia setelah 23 tahun gerakan reformasi? Hal itu terungkap dalam dialog politikus senior tersebut di kanal Youtube Karni Ilyas Club.

Amien Rais menilai demokrasi di Indonesia bergerak ke arah yang lebih berbahaya lagi ketimbang era sebelumnya. Demokrasi Indonesia mengalami kemunduran.

”Jadi ada democratic backsliding. Ini bukan fenomena di Indonesia saja, tapi fenomena di negara lain juga. Jadi, demokrasi yang meluncur ke bawah, ke arah kubangan otoritarianisme,” kata pendiri Partai Ummat ini, Jumat (8/10/2021).

Amien juga melihat adanya upaya sistematik untuk membonsai, bahkan mengubur, demokrasi di Indonesia. Salah satu fakta yang disodorkan adalah besarnya kekuasaan eksekutif yang mampu mendikte legislatif.

“Bayangkan, eksekutif bisa berbuat apa saja dan diamini oleh DPR, MPR, dan DPD. Jadi, saya mengatakan bedanya Pak SBY dengan Jokowi sekarang. Kalau SBY dulu slogannya Bersama Kita Bisa, kalau sekarang ini apa saja kita bisa,” kata mantan ketua Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Menurut Amien, sangat sulit menahan laju demokrasi ke arah yang berbahaya tersebut. Sebab, koalisi politik sangat kuat dan didukung dana tidak terbatas. “Tidak ada lagi yang bisa menahan kereta besi politik yang sangat kuat ini dan dananya unlimited,” ujarnya.

Amien tak lupa menyinggung laporan Pandora Papers. Menurutnya, laporan itu bisa diperoleh secarabebas. Bahkan, lembaga resmi pemerintah atau aparat hukum pun bisa mendapatkan laporan itu jika ada kemauan.

“Saya membaca sekarang setiap lembaga resmi itu bisa meminta data-data Pandora Papers ini. PDF-nya aja ratusan ribu (halaman). Itu memang huge data yang luar biasa,” kata tokoh reformasi ini.

Menurut Amien, laporan itu sudah tidak bisa terbantahkan lagi. “Tapi sekarang kan kita bisa, tidak usah melihat semuanya. Kita klik misalnya Pak Tukul atau siapa. Itu kan akan keluar semua fakta-fakta. Sesungguhnya ini tidak terbantahkan,” ujarnya.

Amien menjelaskan, laporan itu menyajikan informasi lengkap terkait nama pejabat yang terlibat diduga menyembunyikan hartanya. Kendati mereka memiliki argumen sudah tidak berada dalam perusahaan cangkang itu.

“Jadi, sudah ada nama-nama yang disebutkan di situ. Tapi juga ada argumen (di perusahaan cangkang) bukan saya lagi. Ya macam-macamlah,” tandasnya. (AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini