Angkat Materi Ghibah dan Tabayun dalam Islam, Aktivis NA Juara Nasional Cerita Praktik Baik 

0
112
Sekretaris Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Batu Nur Kholisatun. (Isna Hidayati Effendi/KLIKMU.CO)

Batu, KLIKMU.CO – Sekretaris Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Batu Nur Kholisatun berhasil menjadi enam penyaji terbaik pada Lomba Cerita Praktik Baik tingkat nasional. Pengumuman disampaikan pada Kamis (6/7).

Lomba yang diadakan oleh Guru Binar dan Merdeka Belajar ini mengantarkan karya perempuan yang mengajar di SMP Muhammadiyah 8 Batu itu juara nasional. Enam karya terbaik nantinya diterbitkan dalam bentuk buku ber-ISBN.

Perempuan yang kerap disapa Lisa ini mengambil materi “Islam Melarang Ghibah dan Mengutamakan Tabayun” dalam pembuatan cerita praktik baik. Mengambil judul “Karakter Beragam, Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Menyenangkan Sesuai Keinginan”, Lisa menerapkan model pembelajaran diferensiasi.

Pembelajaran diferensiasi merupakan usaha menyesuaikan proses pembelajaran dengan memberikan beragam cara melalui diferensiasi konten, proses, produk serta lingkungan belajar dan asesmen awal untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

“Di awal saya ajukan pertanyaan melalui kuis kepada siswa untuk asesmen hingga mengetahui gaya belajar masing-masing siswa,” ungkap Lisa.

Selanjutnya, kata Lisa, siswa bisa memilih produk belajar yang berbeda seperti poster, poster digital, video, dan kliping sesuai minat siswa dan kemudian berkelompok sesuai produk belajar yang dipilih.

“Setelah berkelompok, siswa akan mendapat lembar kerja di mana poin-poin yang harus mereka tuangkan dalam produk belajar yang mereka pilih. Siswa juga bisa memilih tempat belajar selain di ruang kelas,” lanjut ibu satu anak itu.

Cerita Praktik Baik itulah yang Bu Lisa susun dalam karya tulis hingga menjadi salah satu karya terbaik tingkat nasional. Dia pun berharap inovasinya selain mampu meningkatkan pemahaman materi dan antusias belajar siswa juga memotivasi para guru lainnya untuk berivonasi dalam pembelajaran.

Lebih lanjut, Lisa memberikan teladan kepada guru yang lain bahwa mengabdi di lembaga pendidikan tidak menyurutkan untuk tetap terjun di organisasi otonom Muhammadiyah.

Baginya, capaian ini merupakan hadiah dan peringatan untuk mengabdikan diri sebagai pendidik di amal usaha Muhammadiyah dan berdedikasi di Nasyiatul Aisyiyah. (Isna Hidayati Effendi/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini