Aset Muhammadiyah: Memperkuat Pilar Ekonomi Umat Islam

0
57
Foto kampus Universitas Muhammadiyah Malang. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

Oleh: Ace Somantri

Dinamika penarikan uang milik persyarikatan Muhammadiyah dari BSI sangat memukul perbankan syariah pelat merah. Belum berhenti opini berseliweran menghiasi dinding media online, berbagai pendapat dari kalangan masyarakat Indonesia, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah.

Apalagi dalam obrolan ringan di pojok-pojok amal usaha milik persyarikatan, menjadi buah bibir yang terus saling bersambung kata dan kalimat membahas ihwal gerak laju aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah yang semakin banyak tantangan.

Cerita dan fakta penarikan uang di BSI bagian dari sejarah dinamika seputar dunia perekonomian umat Islam yang akan dicatat dalam perjalanan gerakan dakwah.

Sangat menarik sikap Muhammadiyah terkait penarikan uang di lembaga keuangan perbankan tertentu. Banyak pelajaran dan ibrah berharga yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.

Umat Islam disadarkan sejak viralnya peristiwa penarikan uang Muhammadiyah di perbankan. Sungguh luar biasa kekuatan ekonomi umat Islam sebenarnya.

Jumlah belasan triliun yang tersimpan bukan main banyaknya, padahal baru persyarikatan Muhammadiyah yang menyimpan. Tak terbayangkan jikalau dana umat muslim secara keseluruhan dimobilisasi dan dikelola dengan baik dan benar, kehebatan ekonomi umat Islam memberi warna ekonomi dunia.

Ibrah Sebuah Peristiwa

Ibrah yang didapat, tampaknya tidak ada alasan umat muslim Indonesia selalu diidentikkan dengan ketertinggalan dari umat lainnya yang terlihat relatif maju di berbagai bidang.

Akhirnya terbuka dan membuka mata umat, kenapa ada pihak-pihak tertentu yang menilai bahwa Muhammadiyah tidak dapat dibeli dengan pendekatan politis-pragmatis dalam konteks apa pun. Dua kali menjadi “image sosial” di masyarakat eksistensi keberadaan Muhammadiyah sebagai organisasi terbesar di dunia dalam kepemilikan amal usaha berdasarkan hasil riset dan yang kedua, sekarang Muhammadiyah organisasi sosial terkaya di dunia yang memiliki aset harta hingga puluhan triliun rupiah.

Di BSI saja dana tersimpan hingga belasan triliun. Kalau pakai pendekatan manajemen aset semakin membuktikan bahwa Muhammadiyah ormas Islam terkaya di dunia yang tidak dimiliki lembaga sosial sejenis.

Karena itu, wajar saat ini banyak umat muslim Muhammadiyah baik anggota dan warga yang menjadi simpatisan sangat berharap Muhammadiyah menjadi tumpuan utama gerakan ekonomi umat Islam, khususnya di umat muslim di Indonesia.

Viralnya penarikan uang Muhammadiyah membuat ramai di berbagai media masa, termasuk di media sosial. Hal itu sebagai bukti bahwa masyarakat peduli dan memiliki kesadaran pentingnya gerakan ekonomi berbasis keumatan.

Hari ini sistem ekonomi Indonesia dikendalikan oleh segelintir orang. Masak sekelas Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya tidak mampu untuk ikut mengendalikan sistem ekonomi Indonesia?

Di sinilah pentingnya nilai trust dan reputasi pengalaman rekam jejak dalam portofolio mengelola kelembagaan yang bergerak di bidang-bidang tertentu. Seperti Muhammadiyah memiliki portofolio panjang yang tepercaya dalam menyelenggarakan dunia pendidikan dan kesehatan.

Saat ini umat muslim berharap banyak pada Muhammadiyah menjadi pelopor gerakan ekonomi sektor riil yang dikelola lebih baik dan benar sesuai kaidah-kaidah syariat Islam. Sehingga pada kurun waktu tertentu terbentuk ekosistem dunia keuangan syariah yang sehat.

Hal itu penting disegerakan untuk dirancang akibat sistem kapitalis yang banyak merusak dan menghancurkan moral manusia.

Menjadi rahasia umum, seperti judi bagian dari pola dan model bisnis kapitalis yang harus segera diberantas hingga akar-akarnya. Belum lama viral pasangan suami istri terjadi pembakaran jasad suami oleh istri akibat sangat kesal dan marah gegara suaminya kecanduan judi online, padahal pasangan tersebut keduanya pengabdi negara.

Judi atau sejenisnya bagian kecil ekosistem ekonomi ribawi yang merusak sekaligus tidak ada catatan sejarah menyejahterakan, yang terjadi hukum ekonomi rimba “saling memakan antar sesama, siapa yang paling kuat akan memakan yang lemah” berdampak pada realitas sosial yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.

Jadi, tidak ada alasan Muhammadiyah diam tak bergerak memajukan umat dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki. Pelajaran berharga dari kasus penarikan uang persyarikatan Muhammadiyah tidak terbawa pada emosional sesaat. Justru menjadi trigger bagi persyarikatan membuat kebijakan taktis dan strategis memfasilitasi umat Islam berkomitmen membangun dan menjalankan gerakan ekonomi riil islami secara bertahap, yang menyadarkan pentingnya menjalankan syariat Islam dalam bidang ekonomi atau mua’malah maliyah sesuai kebutuhan hari ini dan esok yang akan datang.

Harapan besar umat Islam saat ini, secara terbuka gestur tubuh umat muslim Indonesia dengan memelas sangat memohon sekali bahwa Muhammadiyah menjadi pelopor gerakan ekonomi berjamaah di berbagai bidang dan sektor ekonomi riil untuk bergandeng tangan dengan semua warna ormas Islam berada dalam lingkup wilayah hukum Indonesia.

Sangat yakin, berdiri bersama umat muslim untuk perang melawan ekonomi kapitalis lokal Indonesia secara bertahap. Akan menjadi kekuatan umat muslim di masa depan jikalau gerakan ekonomi berjamaah digerakkan secara masif dan kontinu.

Sumber daya yang dimiliki umat muslim Indonesia lebih dari cukup, infrastruktur sosial umat Islam yang berserakan tidak tertata dengan baik, melalui persyarikatan Muhammadiyah ada secercah harapan umat Islam Indonesia akan menjadi rujukan umat muslim dunia di masa yang akan datang.

Momentum penarikan uang oleh Muhammadiyah harus benar-benar menyadarkan umat muslim di Indonesia bahwa begitu besar kekuatan uang umat muslim. Hanya ormas Islam Muhammadiyah saja dari satu bank BSI mencapai belasan triliun. Tak terbayangkan jika umat muslim separuhnya saja berkomitmen dan loyal terhadap menjalankan sistem muamalah maliyah Islam akan membangun kekuatan peradaban dunia Islam kembali menjadi pengendali dunia.

Bukti dan nyata terlihat mata, jika umat muslim bukan pengendali dunia, berbagai penindasan terhadap umat muslim selalu diam tak bicara. Maka jika umat muslim sebagai pengendali, seluruh kekuatan global akan membawa kebaikan dunia.

Termasuk pembelaan terhadap kaum tertindas, baik secara politik, sosial, dan ekonomi akan dibantu secara penuh. Hal itu adalah karakter ajaran Islam yang telah diwahyukan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rasul-Nya.

Saatnya Ormas Islam Bersatu

Sudah saatnya ormas Islam bersatu padu dalam visi keumatan, kebangsaan, dan kenegaraan di bawah lokomotif gerakan Muhammadiyah. Keterujian mengelola dalam bidang jasa sosial tak diragukan. Pasalnya, persyarikatan Muhammadiyah memiliki portofolio baik dalam penyelenggaraan industri pendidikan dan kesehatan.

Maka sangat dimungkinkan, bagi Muhammadiyah dengan sederet sumber daya manusia yang dilahirkan dari kampus-kampus ternama di daerah dari Sabang sampai Merauke dengan reputasi akademik bertaraf nasional dan juga internasional. Bahkan, ada beberapa universitas yang sudah jauh lebih dahulu mengelola beberapa jenis bisnis barang dan jasa.

Begitu pun saat ini ada tawaran negara mengelola tambang. Hal itu sangat memungkinkan diambil peluang tersebut selama secara regulatif akan memberi manfaat bagi umat. Sebaliknya, apabila hasil kajian lebih banyak mudaratnya bukan saja ditolak, melainkan persyarikatan akan memberikan kritik dan saran untuk kebaikan semua pihak.

Pilar ekonomi untuk umat Islam sudah menjadi tuntutan mendesak dan prioritas. Muhammadiyah segera cepat ambil peran bertindak cepat merancang roadmap yang sistematis dan terukur dalam kurun waktu yang ditentukan, baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Sangat yakin, Muhammadiyah mampu dan dapat membawa gerbong umat muslim keluar dari jeratan sistem ekonomi kapital-liberalis. Atas ridha-Nya, pada waktu yang tepat dan siasat yang bermartabat sistem ekonomi Islami akan bertransformasi menjadi kebijakan utama sistem keuangan negara.

Hal itu bukan mustahil, jika ada niat yang tulus untuk kepentingan umat dan mashlahat dunia akhirat. Maka, pemilik alam semesta tidak berat bagi-Nya untuk memberikan jaminan kebaikan sesuai rumusan algoritmanya yang termaktub dalam ajaran yang telah diwahyukan. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini