Atlet Smamsa Bawa Pulang Emas dan Perunggu di Ajang Tapak Suci Airlangga Championship

0
19
Atlet Tapak Suci Nabilah Putri dan Tsabitah Fikriyyah berhasil mendapatkan medali dalam kompetisi Tapak Suci 13th Airlangga Championship. (Denisa/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Dua atlet Tapak Suci SMA Muhammadiyah 1 Surabaya (Smamsa) meraih medali saat mengikuti kompetisi Tapak Suci 13th Airlangga Championship tingkat nasional yang berlangsung di GOR Universitas Airlangga Kampus C, Senin-Jumat (27/11-1/12).

Nabila Putri Cahyanti Nabila Putri siswi kelas X2 berhasil membawa pulang medali emas dan Tsabitah Fikriyyah siswi kelas X3 berhasil membawa pulang medali perunggu. Keduanya pun merasa sangat senang bisa mengikuti perlombaan tingkat nasional dan mendapat juara. Semangat kedua atlet ini tidak diragukan lagi di kompetisi pertamanya di jenjang SMA.

Tsabitah Fikriyyah menceritakan, niatnya mengikuti lomba ini memang untuk memperbanyak raihan prestasi. Meskipun, sekarang dia belum bisa memberi hasil yang terbaik.

“Saya tidak berkecil hati karena semua ini adalah bagian dari proses. Saya yakin proses ini akan membuahkan hasil yang manis di kemudian hari,” ujarnya.

Nabila dan Tsabitah sudah mengenal dan mengikuti Tapak Suci sejak duduk di bangku SMP. Maka dari itu, mereka mengaku Smamsa menjadi pilihan yang tepat untuk mengukir prestasi.

“Sejak SMP saya suka sekali dengan bela diri Tapak Suci, tapi baru duduk di sekolah menengah atas saya mengikuti kompetisi. Alhamdulillah, saya mampu mendapatkan medali perunggu. Padahal, awalnya saya hanya mengikuti ekstrakurikuler Tapak Suci sekadar untuk bekal bela diri dan berolahraga saja,” ucapnya.

“Terima kasih atas kesabaran para pelatih Tapak Suci sehingga saya mampu memberikan yang terbaik untuk sekolah dan diri saya. Keluarga dan teman-teman di sekitar saya juga tidak henti-hentinya mendukung saya,” ucapnya penuh syukur.

Senada dengan itu, Nabila Putri Cahyanti menyatakan bahwa pengalaman merupakan guru terbaik. Dia juga mengaku senang dapat medali emas.

“Sekolah di Smamsa membuat diri saya mengetahui tentang Muhammadiyah itu seperti apa, mengenai ortomnya dari IPM, HW, dan salah satunya adalah Tapak Suci, juga teman-teman yang baru begitu ramah sekali,” ucapnya.

“Di Smamsa juga banyak sekali para atlet untuk memudahkan diri saya sharing dan juga berbagi tips. Tentunya menambah rasa percaya diri dan membuat mental saya lebih berani. Proses latihan yang keras juga menjadi bekal saya di masa yang akan datang,” ujarnya.

Dua atlet ini pun menitipkan pesan untuk teman-teman Smamsa lainnya.

“Teman-teman yang memiliki minat di suatu bidang bisa diasah lagi, mungkin itu adalah bakat terpendam kalian selama ini. Terkadang kita tidak sadar dengan bakat itu karena tidak kita tekuni dan asah. Kuncinya hanya satu, yaitu konsisten terus semangat menggapai prestasi,” bebernya.

“Jangan pernah menyerah ataupun putus asa. Kita harus tetap maju menjalaninya meskipun lelah. Ingat, hasil yang baik tidak mungkin tanpa proses yang melelahkan karena tidak ada yang instan di dunia. Kita harus berusaha untuk meraihnya,” imbuhnya dengan penuh keyakinan.

Sementara itu, pelatih Tapak Suci Galuh Purwaningsih menjelaskan, dalam kompetisi ini para atlet Smamsa menyiapkan diri sekitar empat hari. Anak-anak juga bertepatan dengan mempersiapkan ujian akhir semester sehingga sedikit terganggu mengenai persiapan kompetisinya.

“Kurangnya jam terbang bagi para atlet juga memengaruhi hasil yang didapatkan. Sehingga kurang optimal pada teknik bantingan dan sebagainya. Tetapi, tetap kami syukuri dengan perolehan emas dan perunggu bagi atlet-atlet hebat kami,” paparnya.

“Selanjutnya, kami akan adakan evaluasi untuk lebih melakukan persiapan lebih matang lagi untuk menambah jam terbang bagi para atlet sebagai ajang keatletan yang sudah terbentuk. Supaya lebih siap berlaga di kejuaraan nasional maupun internasional bersama dengan atlet dari berbagai daerah di Indonesia,” tandasnya.

(Denisa/Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini