Bazar Unik FLSP UMM, Transaksi Harus Pakai Bahasa Inggris

0
4
Seorang penjual dan pembeli bertransaksi menggunakan bahasa Inggris dalam bazar FLSP UMM. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

Malang, KLIKMU.CO – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru-baru ini kembali menggelar kegiatan unik. Setelah berhasil menyelenggarakan berbagai acara yang meriah dan menarik, kini UMM menggelar bazar yang berbeda.

Pasalnya, penyelenggara bazar ini menuntut pengunjung dan penjual menggunakan bahasa Inggris dalam proses jual belinya.

Bazar tersebut diikuti oleh mahasiswa Foreign Language Speaking Program (FLSP) dari empat program studi (prodi), yaitu teknik sipil, teknik industri, ilmu pemerintahan, dan hukum. Acara berlangsung pada Rabu, 27 Desember 2023, di GKB 4.

Dosen FLSP Speaking Kholilurahman mengatakan, keberadaan bazar ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan dan membiasakan bahasa Inggris. Terhitung, ada 30 stan dengan berbagai produk unik yang dijual, mulai makanan, minuman, kaus, hingga kerajinan tangan.

“Bazar ini menjadi bentuk implementasi pembelajaran FLSP. Mahasiswa bebas berkreasi sesuai keinginannya. Mulai inovasi produk, gaya penjualan, pengiklanan, dan lain-lain,” tambahnya.

Program yang digagas oleh Kholil dan ketiga rekannya ini berawal dari keinginan menerapkan metode pembelajaran yang unik. Mahasiswa dituntut untuk lebih mengasah skill berbicara bahasa Inggris di khalayak ramai. Apalagi, pihak direktur Language Center (LC) dan kampus UMM juga mendukung penuh metode pembelajaran itu.

Adapun LC merupakan lembaga pembelajaran bahasa Inggris untuk mahasiswa yang dinaungi oleh UMM. Lembaga ini melatih mahasiswa untuk dapat menerapkan bahasa Inggris sesuai dengan jurusannya masing-masing. Salah satu programnya FLSP.

Uniknya, di sini penjual maupun pembeli harus menggunakan bahasa Inggris saat melakukan transaksi. Seperti yang dilakukan oleh Resti Amelia Putri dari Fakultas Hukum. Ia dan rekannya menjual produk ranbow potato atau kentang goreng yang dibaluri oleh krim manis.

“Jujur, saya dan tim sangat senang dengan adanya bazar ini. Awalnya memang kikuk karena jarang menggunakan bahasa Inggris. Tapi, semakin lama semakin terbiasa dan malah bersemangat,” katanya.

Selain mengembangkan skill bahasa Inggris, ia merasa bahwa kemampuan kewirausahaan juga tumbuh  berkat bazar ini. Ia dan tim bahkan benar-benar membuat produk yang enak dan menarik. Akhirnya muncullah ide kentang goreng dengan krim manis.

“Biasanya kan dikasih bumbu penyedap rasa yang menurut kami sudah biasa. Kami juga menyediakan tester yang menarik pembeli untuk datang. Kami juga tidak melayani mereka yang tidak menggunakan bahasa Inggris,” jelasnya.

Para pengunjung ternyata bukan hanya dari kalangan UMM. Banyak anak muda dan masyarakat yang datang. Salah satunya Nadila Riska Putri Zubaidah yang merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). Nadila mengaku mengetahui informasi bazar ini melalui teman-temannya.

“Bazar FLSP ini menurut saya seru sekali, apalagi saya harus menggunakan bahasa Inggris saat melakukan transaksi. Kaget sih awalnya, tapi jadi pengalaman yang unik,” ucapnya.

(Wildan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini