BEM FK UM Surabaya Wujudkan Desa Sehat Badurame Bebas DBD

0
71
Foto bersama Kades Badurame, Kader Sehat, dan panitia. (Hagea Sophia/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (FK UM Surabaya) berhasil lolos pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) atas proposal pengabdian yang diusulkan.

PPK Ormawa merupakan program penguatan kapasitas organisasi mahasiswa yang melalui serangkaian proses pembinaan Ormawa oleh perguruan tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam ajang ini, tim PPK Ormawa BEM FK UM Surabaya mengusulkan proposal yang berjudul “Optimalisasi Peran Kader Desa Sehat dengan Pendekatan Partnership Community System untuk Mencegah Penyakit Demam Berdarah di Desa Badurame”. 

Tim PPK BEM FK UM Surabaya mengangkat permasalahan Desa Badurame, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, yang masih mengalami kendala berupa masalah kesehatan, yaitu penyebaran penyakit demam berdarah.

Mereka hadir memberikan solusi permasalahan Desa Badurame guna membantu mengatasi dan mencegah penyebaran penyakit demam berdarah melalui inovasi optimalisasi peran kader sehat Badurame menggunakan pendekatan Partnership Community System.

Gubernur BEM FK UM Surabaya Alfiansya Noval Siswanto menjelaskan, sosialisasi dan pelatihan kepada kader sehat desa merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat dalam perannya untuk menjadi satgas terdepan dalam upaya pencegahan demam berdarah meliputi PHBS, pemberantasan sarang nyamuk, dan revitalisasi lingkungan dalam mewujudkan Desa Sehat Badurame.

“Hal Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan dari tim PPK Ormawa BEM FK UM Surabaya. Dari suatu ajang yang prestisius dengan tingkat kompetisi yang tinggi, kami berharap dengan pendanaan untuk program PPK kami dari Belmawa dapat mewujudkan tujuan terbentuknya desa sehat untuk menyelesaikan setiap permasalahan kesehatan yang ada di desa,” kata Alfiansya.

Dia menambahkan, gambaran kegiatan yang dilakukan adalah Pembentukan Kader Desa Sehat dengan pendekatan Partnership Community System. Partnership Community System merupakan salah satu model yang dapat diterapkan dengan memaksimalkan fungsi dan peran komunitas, yang di dalamnya terdapat pemeliharaan kesehatan serta promosi kesehatan komunitas.

”Kami juga memberikan edukasi atau penyuluhan kesehatan pada Kader dengan memberikan  penyuluhan diharapkan kader dapat mengoptimalkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam pencegahan penyakit demam berdarah,” tuturnya.

”Kegiatan lain yang kami lakukan adalah demonstrasi pembuatan spray antinyamuk, pemberian bunga antinyamuk setiap rumah, penyebaran tempat sampah, pembagian bubuk abate, pemeriksaan kesehatan gratis, dan pembagian buku pedoman desa sehat,” bebernya.

Kemudian, pelaksanaan PPK Ormawa ini dapat dilanjutkan dengan pemantauan kepada warga desa yang dibantu oleh kader-kader desa sehat yang telah diaktifkan. Program desa sehat yang dilakukan dalam pelaksanaan PPK Ormawa membantu warga dalam menangani ataupun mencegah wabah penyakit DBD yang mana sering terjadi di desa badurame.

”Hal tersebut berkaitan dengan salah satu tujuan SDG’s, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera good health and well-being,” tandasnya.

(Hagea Sophia/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini