Surabaya, KLIKMU.CO – Musyawarah Cabang (Musycab) PCM Kenjeran, Surabaya, sukses dilaksanakan di Hotel Royal Trawas, Mojokerto, pada Sabtu (20/5). Ali Fauzi SAg MPdI terpilih sebagai ketua yang disepakati oleh tim formatur.
Di hotel yang sama juga dilakukan Musycab PCA Kenjeran pada Sabtu-Ahad (20-21/5) dengan menghasilkan keputusan Laily Rosidah sebagai ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Kenjeran periode 2022-2027.
Musycab PCM dan PCA Kenjeran ternyata membawa berkah bagi AUM di Kenjeran. Salah satunya yang dirasakan TK Aisyiyah 5 Platuk Surabaya yang berlokasi di Kenjeran. PPDB mereka tutup lebih cepat karena musycab.
”Demi menyambut semarak musycab, diadakan trial class di TK ABA 05 pada Sabtu (20/5). Hasilnya, alhamdulillah PPDB langsung tutup dengan pagu 100 siswa baru,” ungkap Anik Hariati SHTI, kepala TK Aisyiyah 05 Surabaya.
Meski terkesan mendadak, lanjut Anik, pendaftaran trial class hanya tiga hari dan dibatasi 50 balita.
“Subhanallah, dalam tiga hari jumlah peserta langsung full. Banyak juga yang kami tolak, hingga ada tiga anak yang langsung datang ke sekolah dan akhirnya kami ikutkan,” jelas Anik.
Riska Erawati SPd, ketua panitia trial class, mengaku terkejut dari 60 siswa yang ikut program trial class, ada 13 anak yang langsung mendaftar sebagai calon siswa baru KB dan TK Aisyiyah 5 Surabaya.
”Kami tidak menyangka gaung dan berkah musycab berpengaruh pada sukses PPDB kami. Karena program trial class baru pertama kami laksanakan dengan persiapan hanya tiga hari,” ungkap Riris, panggilan akrabnya.
Seluruh peserta trial class datang pukul 07.30. Kegiatan dimulai pukul 08.00. Siswa masuk ke empat ruang kelas, masing-masing diisi 15 anak.
”Ruang kelas di TK ABA 5 di-setting secara tematik. Untuk trial class hanya pakai ruang kelas setra; olah tubuh, budaya, eksplorasi, dan balok,” kata Riris.
Riris menambahkan, kegiatan diawali dengan doa bersama di masing-masing kelas. Kemudian, siswa diajak upacara di halaman sekolah sambil memperkenalkan nama seluruh pengajar di TK Aisyiyah 5 Platuk Surabaya.
”Setelah upacara dan ice breaking, peserta trial diajak kembali ke kelas. Lalu per 20 menit moving class ke empat ruang kelas sentra secara bergantian,” kata Riris.
Di ruang kelas sentra olah tubuh, peserta belajar tentang halang rintangan untuk melatih fisik motorik. Di kelas sentra budaya, peserta belajar permainan tradisional cubek-cubek suweng dan menghias pencil. Di ruang sentra eksplorasi, peserta diajak eksperimen pencampuran warna dan finger painting. Sementara di kelas sentra balok, mereka belajar menyusun bangunan.
“Seluruh peserta trial class asyik menikmati semua kegiatan per sentra,” puji Riris.
Seluruh peserta tampak riang mengikuti semua rangkaian kegiatan yang beda-beda di tiap kelas. Para bunda pengantar juga bahagia melihat anak-anaknya kerasan di sekolah.
“Syukur alhamdulillah, hampir semua peserta trial class anaknya berani, mandiri, dan tidak rewel mengikuti moving class. Sedangkan bundanya asyik melihat pameran dan video slide tentang profil dan kegiatan sekolah,” kata Kepala Sekolah Anik Hariati. (Zuhri/AS)