Booking Satu Bioskop, Warga Muhammadiyah Sukolilo Nobar Buya Hamka & Siti Raham Vol.2

0
73
Ketua PCM Sukolilo Saat memberikan sambutan sebelum nonton bareng (Awn/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Film Buya Hamka & Siti Raham Volume 2 telah diputar. Film ini melanjutkan sekuel sebelumnya yang mengungkap konflik yang harus dilalui Buya Hamka ketika berjuang mempersatukan para ulama dengan pihak militer Indonesia di Sumatera Utara serta kesetiaan sang istri Siti Raham dalam menemani perjuangan suaminya.

Untuk meneladani sosok Buya Hamka dan Siti Raham, Rabu (10/1/2024) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukolilo, Kota Surabaya, mengajak segenap warga persyarikatan di wilayahnya untuk hadir dalam nonton bareng Film Buya Hamka & Siti Raham Volume 2.

Satu bioskop XXI Pakuwon City pun dipenuhi oleh warga persyarikatan Muhammadiyah dan Organisasi Otonom Muhammadiyah se-Sukolilo.

Lebih dari 150 orang mengikuti nonton bareng yang digagas oleh LSBO, Majelis Dikdasmen dan PNF, Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insasni (MPKSDI) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukolilo.

Hadir dalam acara nonton bareng segenap pimpinan. Mulai dari PCM, PCA, PCPM, PCNA, IPM, IMM, Hizbul Wathan, dan Tapak Suci tingkat Cabang Sukolilo beserta Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Sukolilo.

Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukolilo Dikky Syadqomullah mengungkapkan, Film Buya Hamka & Siti Raham Vol.2 mengisahkan perjuangan Siti Raham yang senantiasa mendukung Buya Hamka ketika memperjuangkan kemerdekaan dan dakwah.

Bahkan, saat Buya Hamka merasa putus asa karena mendekam di penjara, Siti Raham terus mendukungnya dengan ikhlas.

“Ini adalah panutan bagaimana support keluarga menjadi penting bagi suami yang sedang berjuang,” ujar pria yang juga menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Dapil Jatim I Nomor Urut 7 itu.

Ia menambahkan, Buya Hamka yang diperankan oleh Vino G. Bastian saat di dalam penjara menjali hidup dengan menulis salah satu buku paling berpengaruh dalam pendidikan Islam, yaitu Ilmu Tafsir.

Pada dasarnya, tidak ada manusia yang sempurna. Begitu pula Buya Hamka. Dia pun rapuh ketika harus berhadapan dengan fitnah keji yang bertubi-tubi mendatanginya.

“Namun, hanya cinta yang dapat menguatkan dirinya pada akhirnya. Cintanya terhadap Raham. Cintanya terhadap agama,” tandas pria yang juga menjabat sebagai ketua Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya tersebut. (Awn/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini