KLIKMU.CO – Rangkaian kegiatan pengembangan kompetensi yang diselenggarakan oleh Badan Usaha dan Amal Nasyiatul Aisyiyah (BUANA) Jawa Timur diawali dengan pelatihan bertema “Manajemen Organisasi: Bisnis dan Marketing Branding”.
Pada sesi pertama ini, Jamroji MComms, seorang pakar komunikasi yang dikenal luas di dunia branding dan manajemen organisasi, dihadirkan sebagai narasumber. Bertempat di aula pelatihan BUANA, sesi ini berlangsung dari pukul 10.00 hingga 11.30 pada Ahad (10/11/2024).
Menemukan Esensi Branding dalam Bisnis
Mengawali sesi, Jamroji menjelaskan tentang pentingnya strategi branding yang efektif dalam bisnis modern. Branding, menurut dosen Komunikasi UMM itu, bukan sekadar membuat logo atau tagline perusahaan yang menarik. Lebih jauh dari itu, branding adalah cara bagaimana perusahaan ingin dilihat, dirasakan, dan diingat oleh konsumennya.
Jamroji juga menekankan bahwa branding yang kuat mampu menciptakan identitas yang membedakan sebuah bisnis dari para kompetitornya.
“Branding adalah jiwa dari perusahaan. Ketika sebuah bisnis memiliki branding yang kuat, bisnis tersebut memiliki karakter yang mampu menarik loyalitas pelanggan,” ujar Jamroji.
Jamroji juga menyampaikan beberapa contoh studi kasus dari perusahaan-perusahaan besar yang berhasil membangun branding mereka sedemikian rupa sehingga mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif.
Menurutnya, setiap perusahaan perlu memahami nilai-nilai inti yang ingin disampaikan kepada pelanggan dan konsumen. Nilai-nilai inilah yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk membangun seluruh aspek branding, mulai dari desain visual hingga cara perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan.
Strategi Branding yang Berfokus pada Pelanggan
Selama sesi berlangsung, Jamroji juga membagikan berbagai strategi branding yang berfokus pada pelanggan. Ia menjelaskan bahwa di era digital ini, pelanggan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk citra sebuah perusahaan.
Dengan adanya media sosial, pelanggan kini tidak hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai influencer bagi perusahaan. Ulasan dan opini mereka dapat membentuk pandangan masyarakat terhadap produk atau layanan tertentu.
Strategi branding yang berfokus pada pelanggan, menurut Jamroji, melibatkan usaha untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan preferensi pelanggan. “Perusahaan yang sukses dalam branding adalah perusahaan yang selalu mendengar dan merespons pelanggan dengan cepat dan tepat,” jelas anggota Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (MPID) PWM Jawa Timur itu.
Dalam paparannya, ia memberikan contoh dari beberapa perusahaan global yang sukses membangun loyalitas pelanggan dengan cara mendengarkan masukan dari pelanggan mereka. Jamroji juga menekankan pentingnya interaksi yang responsif dan relevan dengan pelanggan di berbagai platform, terutama di media sosial.
Peran Branding dalam Meningkatkan Daya Saing Bisnis
Selain strategi branding, sesi ini juga membahas mengenai peran branding dalam meningkatkan daya saing bisnis. Jamroji menjelaskan bahwa branding yang baik tidak hanya akan membantu perusahaan untuk menarik pelanggan, tetapi juga membantu mempertahankan posisi perusahaan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
“Dalam persaingan yang ketat seperti sekarang, branding adalah alat yang bisa membuat perusahaan Anda tetap unggul dan relevan,” ujarnya.
Jamroji mengungkapkan bahwa salah satu cara efektif untuk meningkatkan daya saing melalui branding adalah dengan membangun kepercayaan dan kredibilitas perusahaan di mata pelanggan. Konsumen cenderung memilih merek yang telah tepercaya dan memiliki reputasi yang baik.
Oleh karena itu, perusahaan harus selalu konsisten dalam menjaga kualitas produk atau layanan yang ditawarkan agar sesuai dengan harapan pelanggan.
Selama sesi berlangsung, Jamroji juga memaparkan beberapa strategi branding yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing, seperti diferensiasi produk, pemanfaatan teknologi digital, serta pemahaman mendalam tentang pasar.
Menurutnya, perusahaan perlu memiliki keunikan atau nilai lebih yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Keunikan inilah yang nantinya akan menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi pelanggan.
Pendekatan Manajemen Organisasi dalam Branding
Tidak hanya berbicara soal branding, Jamroji juga menyinggung pentingnya manajemen organisasi yang baik dalam mendukung branding yang kuat. Ia menjelaskan bahwa dalam suatu organisasi, semua karyawan dan pemangku kepentingan harus memiliki pemahaman yang sama mengenai visi dan misi perusahaan.
“Branding bukan hanya tanggung jawab tim pemasaran, tetapi tanggung jawab semua anggota organisasi,” kata Jamroji.
Menurutnya, setiap karyawan adalah perwakilan dari brand perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa seluruh anggota organisasi memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang ingin dicapai perusahaan melalui branding mereka.
Manajemen organisasi yang baik harus mampu menyatukan semua elemen di dalam perusahaan untuk mencapai tujuan branding yang diinginkan. Dalam hal ini, budaya perusahaan memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung tercapainya tujuan branding.
Jamroji juga menyampaikan tentang pentingnya komunikasi internal yang efektif dalam organisasi. Ia menekankan bahwa seluruh elemen organisasi, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan di lapangan, harus memiliki akses yang sama terhadap informasi terkait tujuan branding perusahaan. Komunikasi internal yang baik akan membantu menjaga konsistensi dalam cara perusahaan menyampaikan pesan kepada publik.
Tanya Jawab dan Diskusi Interaktif
Sesi yang berlangsung selama satu setengah jam ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif antara Jamroji dan para peserta. Di akhir sesi, Jamroji menekankan pentingnya konsistensi dalam branding. Ia mengingatkan para peserta bahwa branding bukanlah proses yang dapat dibangun dalam semalam.
“Branding adalah investasi jangka panjang. Mungkin kita tidak akan melihat hasilnya dalam waktu dekat, tetapi dengan kesabaran dan konsistensi, brand yang kuat akan terbentuk dan menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan,” tandasnya.
Kesimpulan: Membangun Brand untuk Masa Depan
Melalui sesi ini, peserta diharapkan dapat memahami betapa pentingnya branding dalam meningkatkan daya saing bisnis di era yang penuh dengan perubahan ini. Branding yang kuat dapat membantu perusahaan untuk bertahan dan bahkan tumbuh di tengah persaingan yang ketat.
Jamroji berharap para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan, baik dalam pengelolaan branding maupun dalam manajemen organisasi, demi mencapai tujuan bisnis jangka panjang.
Acara yang diinisiasi oleh BUANA ini juga diharapkan dapat membuka wawasan para peserta untuk melihat branding sebagai sebuah strategi integral yang mencakup seluruh elemen organisasi. Dengan branding yang kuat, perusahaan tidak hanya akan dikenal, tetapi juga akan mendapatkan kepercayaan dan loyalitas dari pelanggan.
Sesi ini ditutup dengan tepuk tangan meriah dari peserta sebagai bentuk apresiasi atas materi dan wawasan berharga yang telah dibagikan oleh Jamroji. Semangat dan antusiasme yang tinggi dari peserta menunjukkan bahwa topik mengenai manajemen organisasi dan branding memang sangat relevan dan dibutuhkan di dunia bisnis saat ini.
BUANA berharap untuk terus menghadirkan program-program pelatihan yang mampu membantu para profesional dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka di berbagai bidang.
(Nurul Mawaridah/AS)