Bojonegoro, KLIKMU.CO – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Bojonegoro melaksanakan Darul Arqam Madya Nasional sekaligus Stadium General bertajuk “Reformulasi Paradigma Pendidikan Masyarakat guna Membingkai Generasi Altruistik”. Kegiatan tersebut berlangsung Kamis (12/10) di Kampus STIT Muhammadiyah Bojonegoro.
Darul Arqam Madya Nasional Bojonegoro merupakan perkaderan utama IMM tingkat madya yang pertama kali dilaksanakan oleh PC IMM Bojonegoro periode 2023. Diikuti oleh kader-kader IMM dari Bojonegoro, Jawa Timur, dan dari luar provinsi seperti Jakarta yang berjumlah 35 kader.
Pembukaan Darul Arqam Madya Nasional dihadiri oleh Ketua PDM Bojonegoro Drs H. Suwito MSi, Sekretaris LHKP PWM Jawa Timur sekaligus anggota DPRD Jawa Timur Agung Supriyanto SH, Wakil Ketua PWM Jawa Timur Moh. Khoirul Abduh SAg MSi, dan Ketua Umum DPD IMM Jawa Timur M.M Firdaus Su’udi.
Ketua Umum PC IMM Bojonegoro Ahmad Fathoni menyampaikan bahwa kegiatan ini berskala nasional. Tidak hanya diikuti oleh kader Bojonegoro atau Jawa Timur, tetapi juga terdapat dari luar Jawa Timur.
Ketua Umum DPD IMM Jawa Timur M.M Firdaus Su’udi dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh cabang harus bisa melaksanakan perkaderan utama. Menurut dia, perkaderan utama harus menjadi yang utama dalam IMM.
“Jadi, jangan sampai hanya melaksanakan perkaderan penunjang atau khusus sehingga perkaderan utama tidak dilaksanakan. Semua cabang pasti bisa jika mau dan mampu,” ucap Firdaus.
Acara ini dilanjutkan dengan pengesahan dan pembukaan acara Darul Arqam Madya Nasional oleh Ketua PDM Bojonegoro Drs H. Suwito MSi.
Setelah dibuka, acara dilanjutkan dengan stadium general. Stadium general menghadirkan narasumber dari tokoh Muhammadiyah dan pemerintahan. Yaitu, Sekretaris LHKP PWM Jawa Timur sekaligus anggota DPRD Jawa Timur Agung Supriyanto SH dan Wakil Ketua PWM Jawa Timur Moh. Khoirul Abduh SAg M.Si.
Agung memaparkan materi tentang perpolitikan. Selaku anggota DPRD Jawa Timur, dia menyampaikan jumlah anggaran yang diperuntukkan untuk pendidikan dan pembangunan.
“Rp 8,2 triliun negara memberikan untuk bupati dan dewan yang berjumlah 50 orang itu, bisa diberikan dan dinikmati oleh warga Bojonegoro. Tetapi dari Rp 8,2 triliun itu belum maksimal untuk pembangunan dan pendidikan yang ada di Bojonegoro,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Jawa Timur Moh. Khoirul Abduh menyampaikan bahwa IMM dan Muhammadiyah harus melakukan transformasi.
“Muhammadiyah dan IMM harus melakukan transformasi dari segi kegiatan dan perkaderan. Harus membangun koneksi yang lebih luas. Harus mau untuk berkolaborasi karena saat ini bukan eranya berkompetisi, melainkan berkolaborasi,” tegasnya.
Kegiatan Darul Arqam Madya Nasional ini rencananya berlangsung selama lima hari, mulai 11-15 Oktober 2023.
(Dedi Mursadi/AS)