Surabaya, KLIKMU.CO – Agenda rutin bulanan Majelis Tabligh PCM Krembangan adalah Pengajian Keluarga Sakinah. Pada Ahad (6/11) kajian tersebut diadakan di masjid At Taqwa, Bangunsari Selatan No. 7-9. Mubalignya adalah Ustadz Khusnadi Ikhwani dengan tema Memakmurkan Masjid.
Owner brand Sako tersebut memulai kajiannya dengan menceritakan perjalanan hidupnya. Dari cerita tersebut, dipaparkan bahwa bila ingin dimudahkan hidupnya oleh Allah, maka hendaknya memakmurkan dan mengurus masjid. “Karena masjid adalah tempat yang diberkahi dan tempat manusia memohon ampun kepada Allah. Masjid bisa menjadi solusi masalah umat,” imbuhnya.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa bila pagi hari hak Allah tidak ditunaikan maka Allah akan memberikan penyakit bingung tiada putus, sibuk tiada selesai, kebutuhan tiada terpenuhi, dan khayalan tiada ujung.
Masjid sudah seharusnya dimakmurkan. Namun, menurut Dewan Pengawas Lazismu Sragen, ada sejumlah kesalahan takmir. Di antaranya adalah takmir kurang bisa memimpin, hanya membangun fisik saja tanpa membangun SDM, layanan tidak sesuai kebutuhan masyarakat, tidak berani membuat program dulu sebelum ada dana, masjid dikelola ketika waktu senggang saja, dan tidak melakukan pendataan jamaah.
Takmir Masjid Al Falah Sragen tersebut menyatakan bahwa agar hidup tenang harus kembali ke Alquran dan ke masjid. “Masjid sebagai tempat produksi kader dan tempat hijrah,” tambahnya.
Dalam sebuah salindia yang ditayangkan, ustadz Khusnadi menuliskan bahwa masjid makmur bukan sekadar tempat ibadah, tapi masjid sebagai pusat kegiatan umat islam sekitar. Masjid sebagai pusat peradaban.
Agar jamaah bisa tertarik hatinya ke masjid, takmir harus memberi contoh. Takmir tidak langsung pulang setelah shalat subuh, menunggu hingga waktu terbit matahari untuk mengaji atau membaca kitab.
Penulis buku Strategi Memakmurkan Masjid itu lalu memaparkan tips agar hidup bisa tenang dan dimudahkan jalannya. Hal tersebut adalah memperbanyak istighfar, berbakti kepada orang tua, shalat tepat waktu, kembali ke Alquran, dan infak pagi. “Kalau jiwa kita terpaut kepada masjid, shalat subuh, membaca Alquran, insyaAllah hidup kita diberkahi,” tuturnya. (Fikri/AS)