KLIKMU.CO – Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) menjadi kegiatan wajib yang diikuti SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita). Khususnya untuk siswa-siswi kelas X.
LDKS 2024 akan berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa (20/8/2024) hingga Kamis (22/8/2024) mendatang. Satu hari dilaksanakan di sekolah dan dua hari dilaksanakan di Vila Cemara Jalan Hasanudin Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Sebagai wujud Global Insight, kegiatan tersebut dihandel oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Smamita. Mulai persiapan hingga pelaksanaan kegiatan.
Adapun tema yang diusung “Building Leadership with Critical Thinking and Creative Spirit”. Artinya, Membangun Kepemimpinan dengan Pemikiran Kritis dan Semangat Kreatif.
Di hadapan guru dan Direktur SMA Muhammadiyah 1 Taman, semua siswa yang terlibat dalam susunan panitia siswa IPM harus melakukan presentasi di ruang Demokrasi lantai 2. Harapannya, pengalaman dalam melakukan sebuah kegiatan bisa menjadi pembiasaan ketika nanti lulus dari Smamita.
Dalam sambutannya, Direktur SMA Muhammadiyah 1 Taman Edwin Yogi Laayrananta MIKom memberikan pesan kepada seluruh panitia yang hadir.
“Tinggal menghitung jam saja karena besok (Selasa) sudah dilakukan LDKS secara indoor di SMA Muhammadiyah 1 Taman. Saya ingin besok panitia bisa menyiapkan semaksimal mungkin. Kalau bisa semua perlengkapan LCD, sound system, dan lain-lain bisa di cek sebelum digunakan. Sehingga besok tinggal memasang saja,” tuturnya.
“Anak-anak semuanya, jadikan ini sebuah pengalaman yang tentunya tidak semua siswa mendapatkannya. Semoga anak-anak bisa mengambil pelajaran dari aktivitas hari ini dan esok. Sehingga ada pengalaman yang baru untuk kita. Semoga Allah memudahkan kegiatan kita semuanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bidang Kesiswaan Wahyu Bimas Kurniasandi SIKom menjelaskan, kegiatan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi siswa.
“Bagaimanapun, kita harus bersikap kepada siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Taman dengan baik. Tidak boleh ada kata-kata yang kasar. Bahkan ketika peserta tidak sesuai dengan ketentuan bisa mengingatkan dengan bahasa yang santun dan baik,” pesannya.
Selain itu, dia tidak menganjurkan untuk merusak barang atau properti yang sudah dibuat oleh peserta. Juga tidak diperkenankan memberikan hukuman secara fisik yang tentunya akan melukai para peserta.
“Diharapkan kegiatan LDKS ini sebagai proses siswa untuk mampu berpikirnya secara kritis dan membentuk siswa menjadi pemimpin untuk bangsa Indonesia,” tandasnya.
(Nashiiruddin/AS)