Cak Nanto Kembalilah ke Jalan yang Benar

20
14960
Sepeda listrik bertenaga surya hasil gaapan mahasiswa UMM. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

Kolom

JANGAN JADI KADER PENJILAT

Bandung KLIKMU.CO diambil dari laman md Indonesia – Pemuda Muhammadiyah akan menyelenggarakan Muktamar ke 18 di Kaltim bulan depan. Berita mengagetkan muncul dari Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Cak Nanto yang menyatakan bahwa dalam Muktamar itu akan ada penyematan gelar kepada Presiden Jokowi sebagai Perintis Indonesia Maju. Ia memuji  Jokowi yang telah berhasil membawa Indonesia pada kemajuan. 

Tiga hal yang dinilai jahil pada anak-anak muda yang mengalami sindrom seperti ini, yaitu  :

Pertama, myopsis. Kemajuan apa yang telah dihasilkan oleh pemerintahan Jokowi selain sejuta masalah dan beban berat bagi rakyat. Kebohongan dan kegaduhan yang merajalela menyertai korupsi dan nepotisme. Prestasi Jokowi adalah membuat frustrasi rakyat karena memiliki pemimpin yang bekerja seenaknya. 

Cak Nanto buta atas fakta. 

Kedua, memberi gelar-gelar itu merujuk pada masa Orde Lama dan Orde Baru. Soekarno Pemimpin Besar Revolusi dan Soeharto Bapak Pembangunan. Pilihan bahwa Jokowi itu Bapak Infrastruktur dikalahkan oleh gelar Perintis Indonesia Maju. Cak Nanto lupa bahwa maju ke belakang itu namanya mundur. Anak muda yang berfikir mundur. 

Ketiga, budaya buruk bangsa di era pragmatisme  adalah penjilat. Mencari muka yang telah hilang dimakan dusta. Menenteng koper berlabel penjilat menjulurkan lidah hingga menyentuh lantai yang kotor. Diukur berapa meter lidah itu menjulur. Demi uang, jabatan dan pujian sang penguasa, iarela menjual cita-cita mulia dan idealisme organisasi. 

Muhammadiyah tidak boleh diobral murah. Saat didirikan oleh KH Ahmad Dahlan Muhammadiyah mampu berdiri sejajar dengan Pemerintah. Berinovasi membangun wibawa keagamaan yang kuat dan bermartabat. Tidak menjadi pengemis yang merendahkan diri. Minta bantuan sana-sini. Muhammadiyah tidak membutuhkan kader yang berkarakter penjilat, apa lagi tingkat Pimpinan. 

Pemuda Muhammadiyah sebagai kader Muhammadiyah adalah pelopor, pelangsung dan penyempurna  amal usaha Muhammadiyah. Karakter kuat mesti melekat dengan ketiga peran di atas bukan sebaliknya sebagai pengekor, pencari panggung dan pengumpul harta. 

Nah Cak Nanto, batalkan rencana bodoh dan memalukan untuk memberi gelar pada Jokowi sebagai Perintis Indonesia Maju. Jokowi tidak merintis Indonesia untuk maju. Faktanya kemunduran diberbagai bidang baik ekonomi, politik maupun agama. Warisan atau legacy yang ditinggalkannya adalah hutang besar beban berat anak cucu. 

Penulis: M Rizal Fadillah

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan serta Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Periode 1993-1997

Bandung, 31 Januari 2023

20 KOMENTAR

  1. Rizal fadilah selama ini emang antitesa jokowi,jd wajar dia komentari negative cak nanto …
    Justru cak nanto ini milenial ny muhamadyah yg melek dengan keadaan saat ini,yg faham kemajuan yg terjadi gak seperti fadilah yg tidak melek keadaan karean mata hati tertutup kebencian.
    Fadilah ngomong utang tp dia lupa pembangunan dimana mana dan rakyat yg terdampqk pembnagunan mereka sukacita ekonomi mereka merangkak naik.
    Yg frustasi itu pendukung hti & fpi termasuk fadilah,bukan rakyat kebanyakan.
    Yg bodoh itu fadilah karena hati & fikiran sempit dan julid bukan cak nanto .. lanjutkan cak nanto maju dan jayalah pemuda muhamadyah

  2. Saya setuju..Jokowi pelopor Indonesia maju …yg menolak jelas Kadrun…karena otak agama SBG ukuran …ini bukan saja bodoh justru yg terbelakang..

  3. Beda pendapat/pikiran silahkan, tapi tetap jaga kesantunan dalam berkomentar. Sesama saudara jangan merasa paling pintar apalagi merendahkan.
    Mari menjadi warga yang bisa membawa kebaikan dan kemaslahatan. 🙂

  4. Menurut sy, strategi cak nanto merapat ke pemerintah a/strategi yg tepat. Cara terbaik mengkritik pemerintah a/mendekati dan menyampaikan masukan dan solusi atas berbagai persoalan kebangsaan. Komunikasi kritis yg intens dan terhormat dgn pemerintah, akan lebih konstruktif dan solutip dlm merespon setiap masalah kebangsaan.
    Intinya adalah “Merapat dan kritis dlm bingkai Islam berkemajuan di Nusantara”

  5. Merapat dan menyanjung penguasa tujuannya hanya satu, ingin dapatkan jabatan… Ini betul kalo dikatakan penjilat.
    Ini sudah biasa dilakukan oleh ketua ormas Islam, apalagi kader N*****U… Ini sudah biasa dan bukan hal yang baru.

  6. Survey kepuasan pemerintahan Jokowi 73% lho… Hasil Ini sangat baik, jadi kalo ada yg berkoar-koar seperti fadillah ini, abaikan saja, mungkin dia hanya sebagian kecil dr yg tidak puas.

  7. I have reаd so many artiсles on the t᧐pic of the bloggeг lօvers except this article iѕ really a
    nice piece of writing, keep it up.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini