Cara Paling Mudah Melihat Tingkat Ketakwaan Seseorang Adalah saat Ramadhan

0
13
Ketua PDM Kota Malang Prof Dr Abdul Haris MA mengisi pengajian menjelang Ramadhan di Masjid An-Nur Sumbersekar Dau, Kab Malang. (Faqih/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang Prof Dr Abdul Haris MA mengisi pengajian menjelang Ramadhan di Masjid An-Nur Sumbersekar Dau, Kab Malang, pada Ahad (3/3/2024) lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Haris memberikan pesan penting kepada para jamaah, yaitu memperhatikan peningkatan ketakwaan pribadi pada momen Ramadhan 1445 Hijriyah mendatang.

“Cara paling mudah melihat tingkat ketakwaan adalah ketika Ramadhan. Maka, kita perlu memperhatikan detail peningkatan amal saleh selama satu bulan itu,” ucap Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah (UMM) tersebut.

Dalam ceramahnya, Abdul Haris memberikan pengertian baru. Yakni, Ramadhan adalah sarana memperpanjang durasi training kebaikan sekaligus sarana menutup celah perbuatan buruk.

Abdul Haris menganalogikan ibadah shalat yang mengedepankan kekhusyukan kepada Allah, memohon ampunan, dan memperhatikan kanan-kiri (salam).

Shalat juga merupakan sarana melatih kebaikan, namun hanya sekian menit. Lebih dari itu, puasa melatih seorang hamba untuk melakukan kebaikan selama 14 jam dikali 30 hari.

“Otomatis, hal demikian memberikan waktu yang lebih panjang bagi hamba untuk melakukan kebaikan,” ujarnya

Berikutnya, Ramadhan adalah momentum menutup kesempatan berperilaku buruk. Sebelum berpuasa, biasanya orang akan bangun lebih awal untuk sahur, dilanjutkan shalat subuh. Sepanjang hari disuguhkan aktivitas tanpa makan dan minum, kadang kala diselingi tadarus Al-Qur’an sesuai target. Kemudian pada malam hari masih ada saalat tarawih.

Dengan demikian, tenaga akan diforsir oleh ibadah dan tidak ada waktu untuk hal lainnya yang berpotensi terjadinya keburukan.

Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sumbersekar Nurkhozin Aziz SPt menyampaikan bahwa Masjid An-Nur Sumbersekar memiliki ikhtiar untuk menyediakan sarana kebaikan.

Seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) bagi anak usia dini, kegiatan perkaderan Ikatan Remaja Masjid (IRM), dan pengajian Ahad subuh yang diakhiri dengan sarapan gratis.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dau yang diwakili Dr Yasin Kusumo Pringgodigdo MHI menambahkan amanat PCM Dau agar masjid dimanfaatkan dalam menumbuhkan ekonomi jamaah.

“Bapak/Ibu yang punya produk silakan dijual saat momentum pengajian ranting seperti ini. Dengan saling membeli, kita sudah memberdayakan saudara kita sekaligus untuk masjid secara kolektif,” kata Yasin.

(Faqih/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini