Catatan Oase Kehidupan #13: Ojo Gumunan, Ojo Kagetan, Ojo Nesuan, Ojo Aleman

0
7203

KLIKMU.CO – ” Jangan mudah terheran – heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut, Jangan mudah kolokan dan manja ”

Kata ” ojo ” bermakna melarang akan sesuatu yang dianggap membahayakan atau sesuatu yang kurang baik apabila dilakukan. Kata tersebut menunjukkan sesuatu yang merujuk pada sebuah peristiwa sebab akibat.

Sehingga kalau kita melaksanakan sesuatu yang dilarang maka akan menyebabkan terjadinya sesuatu yang tidak kita inginkan.

Sebagai contoh dalam sebuah peristiwa yang dikisahkan tentang berakhirnya kehidupan sejoli Adam dan Hawa.

Saat itu Allah menyampaikan kepada Adam dan Hawa agar tidak mendekati pohon khuldi, pohon keabadian. Ketika Adam dan Hawa melanggar sesuatu yang dilarang tersebut, maka saat itu mereka mendapatkan akibat terusir dari kehidupan di surga.

Kata ” Ojo Gumunan ” menunjukkan makna bahwa dilarangnya kita mudah heran bila melihat sesuatu. Apabila kita mudah terheran akan sesuatu tentu akan berakibat mudahnya diperdayai oleh sesuatu yang megherankan .

Allah menyebutkan sesuatu yang mengherankan sebagai sebuah fatamorgana, seperti orang yang berjalan ditengah gurun pasir yang seolah olag ada air.

” Ojo Getunan ” mempunyai makna agar dalam hidup kita tak mudah menyesali atas sesuatu yang kita miliki. Sehingga kesadaran tersebut akan membimbing kita bahwa semua yang ada pada kita adalah sesuatu yang dititipkan bukan sesuatu yang dimiliki.

Kesadaran akan sesuatu yang dititipkan kepada kita, akan memudahkan kita melepaskan sesuatu yang bukan milik kita dan menjadi hak orang lain. Sehingga rangkaian kata ” ojo getunan ” memgajarkan pada kita tentang keihlasan

” Ojo Kagetan ” mempunyai arti jangan mudah terkejut. Terkejut adalah sebuah perasaan heran dan kagum yang terjadi secara spntanitas. Sehingga perasaan terkejut merupakan akibat dari ketidaksiapan dan ketidaktahuan kita terhadap sesuatu yang akan terjadi pada kita.

Kata ” Ojo Kagetan ” memyadarkan pada kita pentingnya sebuah perencanaan dan pemahaman tentang masa depan.

” Ojo Aleman” bermakna janganlah kita menjadi selalu berharap agar sesuatu yang baik terjadi pada kita. Kata tersebut menyadarkan kepada kita pentingnya bergerak, karena bergerak menunjukkan tanda tanda adanya kehidupan.

Hidup itu harus dinamis dan berubah kearah yang lebih baik, sehingga perubahan itulah yang akan menjadikan akhir kehidupan yang khusnul khotimah.

” Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, sampai pada kemauan manusia itu sendiri untuk melakukan perubahan ” ( Al Qur’an )

M Isa Anshori dalam suatu acara talkshow di salah satu tv swasta

Surabaya, 7 Februari 2018
M. Isa Ansori

Dewan Pendidikan Jawa Timur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini