Catatan Oase Kehidupan #15: Essay Pendidikan di Negeri Penikmat Sodomi

0
1035

KLIKMU.CO – Kata Sodomi berasal dari nama sebuah kota yaitu Sodom. Dikisahkan bahwa kota Sodom awalnya merupakan kota yang menjunjung tinggi nilai sebuah peradaban.

Kota yang menjunjung nilai nilai kegotong royongan, bersatu padu ketika harus bekerja meninggalkan keluarga mereka.

Karena kekuatan menjunjung nilai nilai peradaban itulah yang kemudian mendorong iblis untuk menghancurkannya.

Dengan segala tipu dayanya, lalu iblis menggoda kaum lelaki sodom. Menjelmalah iblis menjadi seorang pemuda tampan yang manja.

Menebar belas kasian kepada penduduk Sodom. Suatu saat iblis berpura pura kedinginan, lalu dia dipeluk oleh salah seorang laki laki, sambil manja dan memasukkan pengaruhnya agar melakukan perbuatan intim yang belum pernah dilakukan sebelumnya, maka terjadilah hubungan itu yang kemudian kelak dikenal sebagai perbuatan sodomi.

Setelah puas mempengaruhi kaum lelakinya, iblis tak berhenti menebar fitnah untuk menghancurkan peradaban negeri Sodom, disebarkanlah pada kaum perempuannya, bahwa suami suami mereka telah melakukan peebuatan intim dengan sesama jenisnya disaat kalian kaum perempuan ditinggal kerja.

Lalu apa yang dilakukan oleh mereka? Tentu saja perbuatan yang sama sebagai pelampiasan dendamnya pada kaum laki laki.

kemudian Nabi Luth diutus untuk meluruskan perbuatan mereka sebagaimana nilai nilai peradaban yang baik mengajarkan.

Saling mensodomi dan menikmati adalah potret nilai nilai peradaban yang dijalani hari ini.

Setiap orang yang ditindas dinegeri ini, sebagian mereka merasakan ini adalah sebuah kenikmatan, padahal belum tentu. Coba tengoklah bagaimana bahan bahan pokok merangkak naik, tapi selalu dibuatlah alat sodomi sebagai pembenar kesalahan yang telah dilakukan.

Didalam pendidikan kita, seolah kekerasan yang terjadi dianggap biasa. Kekerasan guru terhadap murid selalu dianggap sebagai hal biasa atas nama pendidikan, tapi tidak sebaliknya.

Sejatinya baik guru maupun murid merupakan korban dari perilaku sodomi kebijakan pendidikan.

Perilaku Sodomi sejatinya merupakan perbuatan yang naif berupa tindak kekerasan mengambil hak orang lain namun sang korban tidak merasakan sebagai korban. Mereka saling menikmati.

Mengapa ini bisa terjadi? Tentu karena relasi antar pelaku dan korban kelihatan sudah sangat dekat. Sehingga perilaku dalam bentuk apapapun bisa terjadi .

Cerita tentang perjalanan itu dapat terjadi manakala antara pelaku dan korban, kalau tidak pasti akan terjadi perlawanan. Nampaknya apa yang dilakukan perlu untuk dimaknai sebagai dorongan untuk lebih bisa dibanding dengan mereka yang normal.

Perilaku guru yang menegur muridnya merupakan hal yang sudah biasa terjadi, begitu juga dengan perilaku kekerasan anak terhadap anak.

Kebijakan pendidikan kita sering kali berorientasi pada proyek, ukurannya pada angka angka jumlah orang yang ikut, tidak ada ukuran seberapa berpengruh terhadap perubahan perilaku anak setelah mengikuti pelatihan.

Kebijakan pendidikan yang berorientasi pada mengambil keuntungan sepihak dengan mengorbankan para guru dan murid seharusnya sudah diberhentikan. Itulah yang disebut dengan kebijakan sodomi pendidikan.

Para guru harus lebih berani membuat ukuran ukuran keberhasilan perubahan perilaku yang bisa dijangkau.

Sudah saatnya semua guru, murid dan kita sebagai orang tua bijak melakukan perubahan diri menghindar dari kebijakan yang mensodomi.

Ajarlah anak anak dan lakukan kegiatan dengan menanyai kebutuhan anak belajar. Sehingga proses pembelajaran bisa saling memanusiakan dan menjadi sebuah keluarga. Sekolah Rumah Kita adalah sebuah keniscayaan untuk kita wujudkan bersama

” Baca, Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, yang menciptakan manusia dengan perdaban yang mulia.” ( Q. S Al Alaq : 1- 4 )

Surabaya, 11 Pebruari 2018

M. Isa Ansori
Pengajar di STT Malang, Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak ( LPA ) Jatim, Anggota Dewan Pendidikan Jatim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini