Oleh: Ace Somantri Kita tidak pernah ingat bagaimana rasanya dikandung, detik-detik dilahirkan, atau masa balita di bawah usia lima tahun. Ingatan mulai terbentuk sejak usia tujuh tahun ke atas—saat mulai mampu mengenali, memahami, dan membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan salah. Sejak dalam kandungan, orang tua—terutama ibu—merawat, menjaga, dan memperhatikan dengan
Oleh: Haidir Fitra SiagianDosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Subuh tadi, pada sebuah masjid di kawasan elit Kabupaten Maros, saya menyaksikan peristiwa kecil namun cukup bermakna. Ada dua anak muda tergesa-gesa ingin keluar; satu melintas tepat di depan saya yang sedang duduk, sementara satunya memilih memutar lewat belakang. Saya tahu bahwa anak muda
Oleh: Andi HariyadiKetua Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Suasana Idul Fitri 1 Syawal 1446 H dengan bersilaturahmi menjadi penguat spiritual dan kemanusiaan, sehingga kita masih bisa merasakan penderitaan yang dialami saudara saudara kita di Palestina. Kebrutalan tentara Israel melakukan genosida di Gaza Palestina sehingga ribuan nyawa melayang, kerusakan bangunan strategis untuk
Oleh: M. Ainul Yaqin Ahsan MPdPenulis Lebaran secara teologis dimaknai sebagai puncak penyucian diri setelah Ramadan—momen pengampunan, rekonsiliasi, dan kebersamaan. Namun, di Indonesia, perayaan ini justru menjelma menjadi panggung kontradiksi sosial di mana nilai-nilai spiritual dikaburkan oleh tekanan materialisme dan performativitas. Tulisan ini mengkritisi lima paradoks yang menggerogoti hakikat Lebaran: (1) komersialisasi zakat, (2) fetisisme
Oleh: Ace Somantri Gegap gempita suasana Idul Fitri setiap 1 Syawal dalam hijriyah menjadi pemandangan mata. Kebahagiaan yang dirasakan hampir dipastikan tak dapat dihitung nilainya, karena hari tersebut memang hari kemenangan yang menggembirakan dan membahagiakan. Sebulan penuh khusyuk bertahanus menahan fisik dan psikis dengan shaum seharian selama satu bulan lamanya. Suara takbir menggema sejak malam
Oleh: Andi HariyadiKetua Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Gema takbir, tahlil, dan tahmid bersahutan, menandakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H / 31 Maret 2025 telah tiba. Setelah menjalani puasa Ramadan, kita mendapatkan banyak hikmah dan pencerahan dalam kehidupan. Sebagaimana kita ketahui, tujuan berpuasa adalah menjadi pribadi yang
Oleh: Salim Bahrisy SKMKepala SMA Muhammadiyah 10 Surabaya Idul Fitri, atau yang sering disebut sebagai “Hari Raya Lebaran,” merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Perayaan ini menandai berakhirnya bulan suci Ramadan yang penuh dengan ibadah, dimulai dengan salat tarawih di malam hari, makan sahur dini hari, dan puasa di siang
Oleh: Haidir Fitra SiagianDosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Sebuah masjid yang sederhana berdiri tegak di jalan poros nasional Makassar–Mamuju. Tepatnya di Desa Totolisi Selatan, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, persis di depan Taman Makam Pahlawan Kecamatan Sendana. Sebelum pemekaran pertengahan tahun 2000-an, wilayah ini masih masuk dalam Provinsi Sulawesi Selatan.
Oleh: Andi HariyadiKetua MPID PDM Surabaya Ramadhan telah banyak memberikan pelajaran kehidupan bagi kita yang memiliki keimanan, baik dari aspek spiritual maupun sosial. Capaian ibadah puasa menjadi takwa (Al-Baqarah 183) merupakan program perubahan yang mendasar setelah setahun dilalui dengan beragam dinamika. Maka, dengan berpuasa, diri ini sedang dalam proses transformasi menuju yang terbaik, dengan derajat
Oleh: Ace SomantriDosen Universitas Muhammadiyah Bandung Alhamdulillah wa syukurillah wa ni’matillah ‘ala kulli hal, sebulan penuh menjalani shaum Ramadhan dalam kondisi sehat wal afiat. Rangkaian ibadah dari detik, menit, jam, hari, dan pekan hingga satu bulan penuh genap 30 hari. Dengan kekhusyukan dalam beribadah hanya karena keimanan kepada-Nya, jiwa dan raga tunduk serta patuh, berupaya
