17 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Cegah Ketakutan Menikah Generasi Muda Muhammadiyah, PDA Surabaya Gelar Seminar Pranikah

Dr Thoat Stiawan SHI MHI menjadi salah satu narasumber seminar pranikah PDA Surabaya. (Waode Hamsia/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Potensi ketakutan menikah perlu dicegah. Khususnya bagi anak-anak muda Muhammadiyah. Caranya, mereka mesti diberi bekal untuk persiapan menikah.

Untuk itu, Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) bersama Majelis Hukum dan HAM (MHH) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya mengadakan seminar pranikah. Acara berlangsung di Aula Din Syamsuddin Gedung TMB SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Ahad (25/8/2024).

Sebanyak 160 peserta hadir meramaikan seminar bertema “Menjemput Pasangan Hidup Terbaik Menuju Pernikahan yang Didamba Surga” tersebut. Terdiri atas Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) sebanyak 32 orang dan AMM masing-masing cabang diwakili 4 peserta.

Seminar dijalankan dengan metode dialog antar peserta dan narasumber. Dr Thoat Stiawan SHI MHI, Anis Saadah SH MH CHT, Etty Sunanti SthI MPsi, serta Sarwo Edy Sag MAg didapuk menjadi narasumber.

“Saya berharap penyelenggaraan seminar pranikah menjadi sebuah bentuk layanan bagi Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang meliputi Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah (NA), dan siswa SMA Muhammadiyah di Kota Surabaya. Sehingga kaum milenial bisa mempersiapkan bekal memasuki usia pernikahan,” ujar Etty Sunanti, ketua MTK PDA Surabaya.

Peserta seminar pranikah didominasi generasi Z Muhammadiyah rentang usia 21 hingga 25 tahun. Seminar dilaksanakan sebagai solusi dari PDA Jawa Timur pada gencarnya tren takut menikah di media sosial.

Hal ini, kata Etty, juga sebagai upaya antisipasi adanya gen Z Muhammadiyah yang kurang pembekalan secara psikologis. Di samping sebagai pencegahan dini, upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya fenomena-fenomena yang tidak diinginkan, baik sebelum pernikahan maupun setelah pernikahan.

“Juga untuk mengurangi ketakutan dalam melakukan pernikahan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua BIKKSA (Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Aisyiyah) yang sekaligus ketua panitia acara seminar pranikah Siti Aisyah menjelaskan, seminar ini jadi momentum untuk melakukan penguatan dan perluasan layanan BIKKSA.

Dia menambahkan, seminar pranikah ini diharapkan terus diadakan setiap tahun guna menebarkan ilmu terkait persiapan pranikan sesuai syariat Islam.

Tujuan lainnya adalah mendapatkan hasil yang positif terkait dengan pemahaman ilmu peserta seminar. Selain itu, peserta juga dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan untuk kehidupan kelak ketika menuju persiapan pernikahan.

Vani, mahasiswi UM Surabaya, memberikan tanggapan terkait keikutsertaannya pada seminar pranikah. Vani mengaku sangat antuasias mengikuti seminar mengingat kebutuhannya akan bekal pengetahuan secara teori, agama, dan psikologi sebelum mengambil keputusan untuk menikah.

Pendapat serupa dipaparkan Fatah, mahasiswa UM Surabaya lainnya. Dia menjelaskan motivasinya mengikuti seminar pranikah.

“Seminar ini cukup membantu dalam menggali informasi apa saja untuk mempersiapkan diri sebagai pribadi yang siap menikah di kemudian hari melalui sudut pandang agama,” terangnya.

(Waode Hamsia/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *