Surabaya, KLIKMU.CO – Isu stunting atau tengkes di Surabaya menjadi fokus tim Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga dalam rangka pengabdian masyarakat.
Dalam rangkaian inisiatif penanggulangan stunting, pada 7 Oktober lalu, Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan FKM Unair Dr Ir Lilis Suristyolini MKes melakukan kunjungan khusus ke Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan.
Lilis Sulistyorini menegaskan, kebersihan lingkungan rumah dan kebersihan diri berperan penting dalam mengatasi masalah stunting.
“Kondisi lingkungan yang sehat menjadi salah satu kunci terpenting dalam mencegah stunting kepada balita,” ujarnya pada Sabtu (9/12).
Di tingkat nasional, lanjut Lilis, Indonesia masih menghadapi permasalahan besar terkait tengkes. Prevalensi stunting secara nasional masih tinggi, yakni mencapai 21,6% pada tahun 2022.
Di Provinsi Jawa Timur, prevalensi stunting mencapai 19,2%. Sementara itu, Surabaya memiliki angka stunting sebesar 4,8%.
Meskipun angka tersebut mencapai target nasional sebesar 14%, masih diperlukan upaya untuk mencegah peningkatan stunting di Surabaya dan menurunkan angka stunting ke tingkat yang jauh lebih rendah.
“Oleh karena itu, tim FKM Universitas Airlangga bertindak cepat memberikan solusi nyata,” tuturnya.
Pada kunjungan ini, tim memberikan edukasi kepada orang tua dan menilai kebersihan rumah serta kebersihan diri mereka. Selain itu, tim juga memberikan bantuan berupa exhaust van kepada rumah tangga yang membutuhkan perbaikan sirkulasi udara. Keluarga yang sudah memiliki sirkulasi udara yang baik akan diberi kipas angin listrik untuk memperbaiki kondisi lingkungan rumah.
Menurut Lilis, kegiatan ini bukan sekadar kegiatan eventual, namun merupakan bagian dari upaya berkelanjutan FKM Universitas Airlangga dalam mendukung pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting di Surabaya.
“Kami berharap upaya ini dapat memberikan dampak positif yang sangat besar bagi masyarakat setempat, khususnya di Kelurahan Pakis,” katanya.
(Ramadani J Samudra/AS)