Surabaya, KLIKMU.CO – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 25 (M25) Surabaya mengundang Dita Amalia MPsi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Surabaya dalam rangka sosialisasi dinamika remaja. Acara tersebut digelar di aula gedung M25 Jumat (24/2) dengan peserta seluruhnya kelas 5 empat rombel.
Peserta sosialisasi tampak begitu antusias mengikuti sosialisasi yang dikemas menarik oleh Dita Amalia. Pada kesempatan tersebut, Dita menyampaikan hak yang melekat pada diri anak, di antaranya hak hidup layak, memperoleh pendidikan, serta mendapatkan perlindungan.
“Seorang anak berhak mendapatkan perlindungan sari segala bentuk ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar termasuk ancaman dari dunia maya,” ujarnya.
Di hadapan peserta sosialisasi, Dita menyampaikan beberapa organ tubuh dilarang untuk disentuh oleh siapapun kecuali tenaga medis. “Perlu diketahui ada bagian-bagian tubuh pada diri kalian yang tidak boleh disentuh orang lain seperti bibir, dada atau payudara, pantat, serta organ kelamin baik laki-laki maupun perempuan,” ujarnya.
Tidak sampai di situ saja, dia juga menyampaikan bahaya merokok dan pornografi. Serunya, ia memanggil beberapa anak untuk ditanyai secara langsung. Dengan antusias, Rendra, Hasyim, dan Ridwan maju untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut.
Dari beberapa pertanyaannya, ternyata ketiga anak-anak tersebut mengaku pernah ditawari rokok dan video pornografi oleh tetangganya serta mendapati video pornografi dari dunia maya. Berkat pembekalan yang kuat dari M25, mereka bertiga menolak dengan tegas ajakan tetangganya tersebut. Ridwan menolak ajakan tetangganya untuk merokok dengan tegas.
“Emoh aku tidak mau merokok, aku masih suci,” ungkapnya memperagakan penolakan saat ditanya Dita.
Apresiasi spontan diberikan langsung olehnya. “Bagus kalian hebat berani menolak ajakan untuk merokok,” tuturnya dengan mengacungkan kedua jempolnya kepada mereka.
Tidak hanya itu, Dita juga menerangkan pentingnya berempati untuk mencegah tindakan perundungan (bullying). Empati merupakan tindakan yang dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain.
“Tindakan bullying dapat diminimalkan apabila kita memiliki rasa empati yang tinggi,” ucapnya di hadapan anak-anak. “Apabila kalian merasa sakit hati apabila dikatain teman, jangan lakukan hal tersebut kepada teman kalian,” imbuhnya.
Tentu saja kegiatan sosialisasi tersebut memberikan pengalaman baru bagi peserta didik M25. Sabita, salah satu peserta, mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah Ustadz senang sekarang saya lebih mengerti hak kita sebagai anak serta bahayanya rokok, pornografi, serta bagaimana mengatasinya,” ugnkapnya saat ditemui kontributor KLIKMU.CO.
Di pengujung acara, dia menyampaikan tiga pesan. Pertama, lakukan yang Allah sukai. Kedua, perkuat kecakapan hidup kalian dengan selalu berpikir positif, kritis, berempati, serta asertif, berani menolak apapun bentuk ancaman yang ada di depan kalian. Ketiga, berani melindungi diri, ingat tubuh kalian sangat berharga. (Alip/AS)