KLIKMU.CO
Oleh: Mushlihin*
Diskominfo Lamongan kirim breaking news. Dalam rangka Dirgahayu TNI ke-75 seluruh sekolah dan masjid diinstruksikan mengadakan khotmil Quran. Sejak Senin 5 Oktober 2020 pukul 7.00 secara virtual. Sampai saat ini masih ada yang khataman.
Jadi tidak melakukan upacara. Apalagi menyelenggarakan pesta besar-besaran. Guna mencegah kerumunan yang berakibat penyebaran korona. Bukankah menghindari bahaya lebih baik daripada memperoleh maslahat.
Tanggapan masyarakat beragam. Ucapan terima kasih atas informasinya, emoji mantap, siap, gerak, inggih dan insyaallah berseliweran. Berikutnya dilis oleh petugas nama peserta dan jus yang dibaca. Dari 1-30.
Seorang wanita pendaftar ke-31 bersedih. Gak oman jus. Respon netizen bermunculan saling menghargai. “Sampean balik ke jus1. Tolong ganti aku saja bu! Sampean rawuh mawon, saya siapkan 60 jus.”
Kemudian khotmil Quran dimulai. Ada yang lancar hafalan. Adapula yang masih terbata-bata. No problem. Alquran merupakan kalamullah. Membacanya adalah amalan yang paling utama dilakukan oleh lisan. Apalagi mempelajari, mengajarkan atau menghafalkan. Sabda Nabi, “Perumpamaan orang yang membaca Alquran sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia. Adapun perumpamaan orang yang membaca Alquran sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit maka baginya dua pahala.”
Selanjutnya peserta tak lupa memperhatikan beberapa adab membaca Alquran. Di antaranya bersuci dan bersiwak sebelum menyentuhnya, berpakaian terbaik, menghadap kiblat, berhenti membaca jika menguap, tidak memotong bacaan dengan perkataan kecuali memang ada keperluan, konsentrasi, berhenti sejenak ketika melalui ayat yang berisi ancaman, tidak saling mengeraskan bacaan terhadap orang lain dan dilakukan dengan perlahan sesuai tajwid.
Setelah itu Alquran ditutup. Tidak dibiarkan terbuka tanpa dibaca. Lalu disimpan di tempat yang terhormat. Tidak ditumpangi sesuatu di atasnya. Semoga kita bisa menjadikan Alquran sebagai bacaan harian. Bukan kala ada edaran dari pejabat yang berwenang saja. Biar pun sedikit tapi terus menerus itu lebih baik daripada banyak namun terputus.
Mushlihin, Warga Takerharjo Solokuro Lamongan
