19 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Rehat

Cermin Diri #201: Penilain Akhir Tahun Asal Cepat

Foto diambil dari dokumen pribadi penulis

KLIKMU CO-

Oleh: Mushlihin*

Saya mendapat jadwal mengawasi PAT (Penilaian Akhir Tahun). Seragamnya Baju Khas Lamongan (BKL). Saya memakainya dibantu oleh istri. Saya juga mengenakan selop. Alias lapik kaki yang dibuat dari kulit. Bunyinya cit cit cit. Kayak suara tikus atau anak burung. Saya dikira pedalang oleh ibu dan adik ipar. Saya menjelaskan bahwa BKL wajib dipakai ASN saban Kamis awal bulan.

Kemudian saya memakai jaket, helm dan masker. Sementara belangkon saya masukkan jok. Saya bermotor melewati jalan Takerharjo, Sawo, Karangcangkring dan jembatan Bengawan Solo.

Setiba di SMP Karanggeneng, saya dibantu karyawan menyalurkan infak untuk penerimaan peserta didik baru. Saya juga dipuji operator sekolah perihal busana saya.

Saya langsung masuk kelas. Para murid berucap salam. Mereka bermasker dari rumah. Ada dua siswa yang lupa, tapi segera membelinya di koperasi.

Mereka bersiap mengikuti PAT. Mereka duduk tersilang antara kelas 7 dan 8. Tujuannya mengurangi kecurangan atau contekan.

Setengah jam kemudian seorang siswa telah menyelesaikannya. Padahal waktunya 90 menit. Saya kaget sembari mengecek ketepatan pengisian identitas. Umumnya tidak sesuai petunjuk. Ia ceroboh dalam menulis nama peserta, tanggal lahir, nomor ujian, sekolah dan tanda tangan. Arsiran atau bulatan hitam tidak pas dengan huruf dan angka pada lembar jawaban komputer.

Semenit kemudian ada siswa lain mengumpulkan lembar jawaban. Saya memeriksanya. Soal pilihan ganda berjumlah 40, tapi di lembar jawaban komputer diarsir sampai 43. Makanya antara soal dan LJK (Lembar Jawaban Komputer) kudu persis nomornya. Harapannya tidak membingungkan siswa.

Selepas itu ada lagi siswa menyerahkan LJK. Saya teliti jawaban soal uraian. Seharusnya soal uraian ada 5, yakni nomor 41, 42, dan 43. Ia hanya menjawab 41 dan 42. Saya menanya. “Mengapa nomor 43, 44 dan 45 tidak kamu isi?”

Ia menjawab. “Saya taruh isinya di lembar pilihan ganda pak.”

“Apa alasannya?” Telisik saya.

“Sebab pertanyaan nomor 43-45 terdiri 3 sub pertanyaan a, b, dan c. Saya mengira dipilih salah satu yang paling tepat.” Terang siswa tersebut.

Saya bergumam, “Angel temen tuturanmu. Kamu tidak membaca pertanyaan dengan seksama. Itulah akibat bondo nekat. Maunya PAT cepat-cepat. Akhirnya bejat.”

Walaupun demikian, saya menghargai mereka. Lantaran menyadari kesembronoannya. Ketika dibimbing untuk merevisi, mereka juga patuh. Maka dari itu saya berdoa. “Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau mudahkan. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya.”

*Guru bertinggal di Takerharjo Solokuro Lamongan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *