KLIKMU CO-
Oleh: Mushlihin*
Keindahan pantai kutang diakui para wisatawan dan ramai diperbincangkan. Kami menjadi sangat penasaran. Karenanya Ahad 17/7/2022, saya dan dua puluh alumni 86 perguruan Muhammadiyah Takerharjo Solokuro Lamongan mengunjunginya. Walau kami berdesakan di kendaraan elf short yang semestinya muat 16 orang.
Unik sekali namanya. Kami pun agak tabu (risih) mengungkapkannya. Lantaran “Kutang” yang dalam bahasa Jawa merupakan pakaian dalam perempuan, atau biasa disebut Bra atau BH. Menurut beberapa sumber, nama Pantai Kutang ini bermula dari sampah kutang yang tersangkut di mangrove, dan adapula yang berserakan di pinggir pantai. Sebagian orang berpendapat pantainya berbentuk seperti kutang. Apalagi ada mitos, bujangan yang meletakkan kutang di pantai dusun Kentong Labuhan Brondong Lamongan ini akan enteng jodoh.
Tenteram hati dan pikiran kami sesampai di Pantai Kutang yang berpasir putih yang berada di tengah hutan mangrove ini. Lebih-lebih yang ditimpa kesusahan karena ditinggal pasangannya. Atau mungkin masa kecil kurang bahagia. Sebab kami dapat makan kupat, minum legen, dan aneka buah bersama-sama.
Aman juga tempatnya. Tidak terdapat gerombolan liar yang membuat kekacauan. Uang di dompet pun aman. Pasalnya tiket masuk cuma lima ribu rupiah.
Nyaman pula berjalan di atas jembatan kayu sepanjang empat ratusan meter. Lagian dipasang pagar pengaman. Apalagi saban seratus meter ada gazebo untuk beristirahat, lesehan atau berswafoto.
Gayeng dan menyenangkan serta menggembirakan berwisata di pantai yang memiliki nama nyentrik sekaligus menjadi favorit. Kami leluasa mencari kerang sembari bermain ayunan dan menikmati matahari terbenam. Padahal dahulunya kawasan pantai yang berjarak sekitar 20 kilometer sisi barat WBL ini hanya menjadi lokasi para nelayan ikan memarkir perahu nan kumuh.
*Alumni 86 Perguruan Muhammadiyah Takerharjo Solokuro