Cermin Diri #279: Asar di Masjid Akbar

0
458
Foto diambil dari siapgrak.com

KLIKMU CO-

Oleh: Mushlihin*

Setelah matahari tergelincir kami sekeluarga menaik mobil menuju masjid Akbar yang lagi viral di Jl. Raya Deandles No.KM 32. Di tengah perjalanan jarum speedometer mengarah ke emergency. Driver mampir ke SPBU Banyutengah tapi habis.

Kami melaju sampai ke SPBU Gosari. Antrean panjang untuk pertalite, sehingga kami memilih pertamax. Harganya lebih mahal. Kami berbelok. Keponakan kelas lima bilang bahwa mesin mobil menjadi sangat halus. Ibunya berkomentar, kalau begitu suruh ayah selalu menggunakan pertamax.

Kami berhenti di masjid Akbar Moed’har Arifin Gosari seluas 5 hektare. Security masjid yang diakui paling megah di Kabupaten Gresik Jawa Timur ini mengizinkan kami masuk. Petugas parkir masjid yang dikenal dengan Harfin pun memandu kami ke parkiran yang teduh nan luas serta dilengkapi landasan helikopter. Seluruh fasilitas umum di area Masjid Akbar Moed’har Arifin tidak dipungut biaya, mulai dari parkir hingga kamar mandi.

Kami turun. Anak-anak langsung ke kantin. Ibu, istri, kakak dan adik duduk-duduk di taman yang asri dan halaman yang sangat bersih.

Kami menuju tempat wudu ketika bayang-bayang suatu benda sama panjang dengan bendanya sendiri alias waktu salat asar. Cleaning service bekerja sangat baik. Toilet-toilet amat bersih, bahkan ada yang VVIP. Airnya juga menyegarkan bagian tubuh baik wajah, kepala, tangan maupun kaki.

Kemudian kami memasuki ruang utama masjid. Ruangan ibadah ini nyaman sekali. Penerangannya juga berkualitas. Karpetnya empuk. Alquran di setiap tiang.

Selain itu soundnya berkelas. Lagian suara muazin merdu dan fasih. Demikian pula dengan penampilan imam. Bacaannya ringan. Beliau dibantu petugas yang menganjurkan jamaah meluruskan barisan dan mematikan handphone serta menempati saf terdepan.

Dari Abu Hurairah berkata. Rasulullah bersabda. Sebaik-baik saf bagi laki-laki adalah yang pertama dan sejelek-jeleknya adalah yang paling akhir. Hadis diriwayatkan oleh Muslim.

Selanjutnya kami keluar. Customer service menyodorkan kuesioner kepuasan jamaah. Isinya tentang penilaian pelayanan petugas, kebersihan, fasilitas umum, imam dan muazin. Petugas teladan diberikan penghargaan. Fotonya ditempelkan di papan informasi.

Kami bahkan dimohon kritik atau saran. Kami menyarankan. Jangan lelah untuk memakmurkan masjid. Sebab merupakan wujud keimanan seseorang. Kami jua mengkritik bahwa jumlah jamaah masih sedikit. Kami menyadari. Salat jamaah memang berat, apalagi buat orang munafik (lemah kepribadiannya). Lebih dari itu nama masjidnya direvisi. Pasalnya anak kami membaca Moed’har dengan bunyi modar. Menurut Kamus Bahasa Indonesia modar artinya mampus atau mati.

Mushlihin, Guru MA Muhammadiyah Takerharjo Solokuro Lamongan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini