Cermin Diri #290: Memanen Melon Merlin

0
96

KLIKMU CO-

Oleh: Mushlihin

Pas takziah hari Jumat pagi saya berjumpa Pak Abdul Halim. Dia adalah seorang petani melon. Saya diharapkan ikut memanen melon Jumat siang, yang dia tanam sejak dua bulan lalu. Menanam itu berpahala. Siapa yang menanam akan menuai. Apalagi tanaman tersebut dimakan manusia dan binatang. Tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.

Saya pun memenuhi undangannya. Saya disambut dengan suka cita. Saya diajak foto bersama pekerjanya agar diviralkan. Mereka merupakan peserta didik saya di madrasah (perguruan Muhammadiyah Takerharjo). Mereka bekerja keras dan jujur. Sabda Rasulullah, itulah mata pencaharian yang paling baik dan diberkahi.

Saya juga melihat para pembeli antre di kebun melon pinggir jalan raya Takerharjo ke arah makam sunan Drajat tersebut. Adapula bakul yang bersiap mengirim melon ke supermarket. Mereka membawa truk.

Pak Dul (bertopi putih) yang memiliki kemampuan sebagai tukang pijat dan meramu obat herbal ini sangat bersyukur. Pasalnya usahanya dapat menyerap tenaga kerja. Utamanya para kerabat dan tetangga.

Saya amat mengapresiasi pemikiran dan mendukung upayanya. Alhasil saya disuguhi melon Merlin. Lebih dari itu saya digawani empat melon “pentingan”. Sesampai di rumah, saya membagikan melon kepada emak, anak, adik dan paman. Semuanya berterima kasih. Sebab melon bermanfaat untuk kesehatan. Misalnya mengurangi tekanan darah, baik untuk tulang, mengontrol gula darah, mencegah hidrasi, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan imunitas, dan melancarkan sistem pencernaan.

Akhirnya saya berkesimpulan. Cara memperoleh melon Merlin yaitu dengan menanam kebaikan, merawat pertemanan, dan menjalin komunikasi serta bersilaturahmi. Selain itu balaslah dengan doa orang yang berbagi makanan. Ya Allah! Berkahilah apa yang Engkau berikan kepada mereka, ampunilah mereka dan rahmatilah mereka.”

*Guru MA Muhammadiyah Takerharjo Solokuro Lamongan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini