Cermin Diri #329: Numpak Becak

0
51

KLIKMU.CO

Oleh: Mushlihin*

Saya diajak direktur air minum Muhammadiyah Takerharjo (1/2/2023). Tujuannya membeli baja mulia. Gunanya untuk tempat tandon air 3500 liter. Kami berangkat numpak motor berboncengan. Kami terhenti di makam Zombok lantaran topi direktur mabur. Lalu berhenti lagi di Mertai karena ada pemotongan pohon yang ambruk ke jalan raya.

Setelah itu kami melewati makam Sunan Drajad, WBL, Pantai Lorena dan menuju penjual baja di Kandangsemangkon. Kami pun membeli baja seharga dua jutaan.

Selanjutnya kami menghubungi tukang becak. Baja dinaikkan satu persatu dan diikat kuat-kuat. Lantas giliran saya numpak becak. Direktur mengabadikan momen langka yang baru pertama saya alami.

Di sepanjang perjalanan kami mengobrol. Tukang becak mengaku berasal dari Rembang. Pekerjaan lainnya sebagai buruh tani. Penghasilan berapa pun disyukuri.

Sejam kemudian kami tiba di masjid Ar-Rayyan Muhammadiyah Takerharjo. Saya turun. Saya langsung menanya. Pinten ongkose (berapa ongkosnya?) Tukang becak menjawab terserah njenengan. Seket ewu nggih! (Lima puluh ribu bagaimana?) ucap saya. Tukang becak memohon. Njenengan tambai sepuluh ewu kanggo bensin.

Saya pun mengabulkan permohonan tukang becak karena baja ditata dengan rapi. Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Dzat yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.

*Mushlihin, Sekretaris PRM Takerharjo Solokuro Lamongan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini