KLIKMU.CO
Oleh: Mushlihin*
Sepulang tarawih dari sebuah musala di Bluri, saya bertemu kolega di Banyubang. Namanya Pak Hadi. Beliau dan saya pernah menjadi guru MI Muhammadiyah Takerharjo.
Pak Hadi memiliki toko buah. Pelanggannya sangat ramai. Saya tidak mau merepotkannya. Karenanya saya berpamitan, dan malahan dibekali melon.
Saya menuju masjid Ar-Rayyan Muhammadiyah Takerharjo. Puluhan anak, gadis, dan ibu serta bapak sedang mengaji. Sabda Rasulullah, Orang yang berkumpul di masjid dan membaca Al Qur’an, mereka akan diturunkan Allah ketenangan batin dan dilimpahi rahmat.
Saya pun menyerahkan melon. Seorang ibu bergegas ke rumahnya untuk mengambil pisau dan nampan. Melon dipotong-potong. Lalu dihidangkan kepada semua orang di masjid. Ala-ala bersahur untuk menguatkan tubuh dan menahan lapar.
Republika.co.id mengatakan, makan melon sangat bermanfaat. Pertama, mengandung vitamin A untuk kesehatan mata. Kedua, meredakan kram otot saat menstruasi. Ketiga, menghentikan penuaan dini. Keempat, mengurangi sembelit. Kelima, membersihkan ginjal. Keenam, mencegah penyakit jantung.
Saat matahari sepenggalah naik, saya mengunjungi adik. Saya dibekali melon. Buah tersebut diperoleh dari kakak ipar. Ia merupakan petani melon. Saya tercenung. Melon yang dihidangkan untuk orang mengaji, dibalas kontan dengan melon yang lebih baik lagi. Melon pun saya bagikan kepada orang yang berbuka puasa.
Semoga melon tersebut menjadi sedekah jariah. Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR Tirmidzi no. 807)
*Mushlihin, Sekretaris PRM Takerharjo Solokuro Lamongan