21 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Ciptakan Probiotik Ternak, Guru Besar FPP UMM Juara Inovasi Nasional

Guru Besar FPP UMM Prof Dr Ir Indah Prihartini MP IPU menerima penghargaan dari Indo Livestock Research And Innovation Award 2024 kategori sapi perah di Jakarta Convention Center pada Rabu (17/4/2024) lalu. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Prestasi demi prestasi kembali diraih sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Terbaru, Guru Besar Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM Prof Dr Ir Indah Prihartini MP IPU berhasil mendapatkan penghargaan dari Indo Livestock Research And Innovation Award 2024 kategori sapi perah di Jakarta Convention Center pada Rabu (17/4/2024) lalu.

Prestasi itu tak lepas dari produk menarik hasil penelitiannya berupa probiotik ternak plus. Prof Indah Prihartini berhasil menggeser ratusan produk-produk lain yang diajukan dalam ajang tersebut.

Bukan tanpa alasan, ternyata produk probiotik ternak plus itu sudah dirasakan manfaatnya oleh para peternak sapi yang cakupannya lebih dari 50 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Indah, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa produk itu dia kembangkan sejak 2004. Pada awalnya, probiotik itu berfokus untuk meningkatkan pencernaan pangan dan optimalisasi serapan nutrisi oleh ternak sapi. Akan tetapi, setelah digunakan lebih lanjut, terdapat berbagai manfaat lain yang muncul.

“Saya kan sudah lebih dari 20 tahun mengembangkan produk biofarm, salah satunya probiotik ternak plus ini. Manfaatnya ternyata melampaui ekspektasi saya,” tuturnya pada Selasa (23/7/2024).

“Awalnya memang untuk meningkatkan daya serap nutrisi pada sapi, tapi ternyata juga dapat mengurangi residu pada susu sapi, mengendalikan kesehatan, dan mengandung banyak nutrisi untuk ternak. Bahkan saat ada wabah penyakit dan mulut (PMK) beberapa waktu lalu, produk ini juga digunakan untuk pengobatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa probiotik itu sangat efektif untuk penyembuhan sapi ketika terkena PMK. Melalui pengamatannya, ia menemukan bahwa sapi potong hanya perlu waktu tiga hari sedangkan sapi perah membutuhkan waktu tujuh hari untuk membaik.

Proses pengobatannya juga cukup mudah. Yakni, dengan menyemprotkan probiotik pada area yang terinfeksi penyakit PMK serta rutin mencekokkannya.

“Menurut saya, ini cukup ajaib, ya. Alhamdulillah juga peternak yang sudah merasakan manfaatnya. Proses penyembuhan saat wabah PMK itu sangat efektif, terlebih lagi untuk sapi perah yang kalau sedang sakit pasti susunya tidak bisa terproduksi. Hanya perlu waktu tujuh hari, PMK dan produksi susunya sudah kembali normal,” ungkapnya.

Indah berharap seluruh perguruan tinggi mampu menciptakan produk inovatif yang dapat membantu masyarakat dalam berbagi sektor. Selain itu, gencar dalam memberikan edukasi-edukasi terbarukan mengingat tidak semua lapisan masyarakat mendapatkan akses yang mudah untuk mendapatkan produk inovasi.

“Sebagus apa pun karya dan produknya, jika masyarakat tidak tahu, akan percuma dan sia-sia. Nah kalau UMM ini kan memang aktif mengabdi masyarakat sehingga produknya bisa dihilirisasi dan dipakai langsung oleh masyarakat. Bahkan ada program khusus bernama Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) yang semakin memasifkan manfaat dari UMM,” pungkasnya.

(Wildan/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *